Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Selain Ledakan di Lebanon, Berikut 5 Ledakan Mematikan Terkait Amonium Nitrat

Ledakan di Lebanon bukan satu-satunya insiden yang dikaitkan dengan amonium nitrat. Sejarah mencatat lima ledakan paling mematikan akibat senyawa ini.

6 Agustus 2020 | 08.00 WIB

Pemandangan di area pelabuhan Beirut pascaledakan pada Selasa, Beirut, Lebanon 5 Agustus 2020. [REUTERS / Issam Abdallah]
Perbesar
Pemandangan di area pelabuhan Beirut pascaledakan pada Selasa, Beirut, Lebanon 5 Agustus 2020. [REUTERS / Issam Abdallah]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 2.750 metrik ton amonium nitrat diyakini menjadi sumber ledakan di Lebanon pada Selasa sore, menurut penyelidikan awal pemerintah Lebanon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Akibat ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, setengah dari bangunan kota rusak dan rumah sakit penuh sesak karena menampung korban luka dalam jumlah besar, kata gubernur Beirut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengatakan amonium nitrat yang meledak pada Selasa telah disimpan di sebuah gudang selama 6 tahun tanpa tindakan pencegahan yang tepat. Namun belum diketahui apa yang memicu amonium nitrat tersebut meledak.

Zat kimia amonium nitrat, yang juga dikenal sebagai NH4-NO3, adalah senyawa yang sangat eksplosif yang digunakan dalam pupuk pertanian dan juga digunakan dalam dinamit. Sebuah ledakan terjadi ketika amonium nitrat bersentuhan dengan api, atau karena goncangan yang memicu peledakan. Jika bahan kimia disimpan dalam jumlah besar, ledakan dapat menyebabkan bencana besar dengan banyak korban. Berikut lima ledakan terkait amonium nitrat seperti dilansir dari Sputnik, 5 Agustus 2020.

1. Ledakan di Gudang Tianjin Cina pada 2015

Mobil yang rusak terlihat melalui jendela bangunan yang rusak ketika asap mengepul dari puing-puing setelah ledakan di distrik baru Binhai di Tianjin, Cina, 13 Agustus 2015. [REUTERS / China Daily]

Dua ledakan besar terjadi di gudang-gudang industri di kota pelabuhan Tianjin, diikuti oleh kebakaran pada 12 Agustus 2015. Dua ledakan menyebabkan 110 personel darurat dan 55 warga serta karyawan tewas, lebih dari 790 orang terluka, dan delapan mayat belum ditemukan.

Menurut pihak berwenang, ledakan itu dipicu oleh barang-barang mudah terbakar yang disimpan di samping bahan kimia berbahaya, termasuk amonium nitrat dan natrium sianida.

Insiden itu mengakibatkan puluhan ribu orang mengungsi, menyebabkan kerusakan diperkirakan US$ 1,5 miliar (Rp 21,8 triliun). Pelepasan bahan kimia beracun ke udara menyebabkan rusaknya kehidupan laut di dekat lokasi ledakan.

2. Bencana Ryongchon 2004 di Korea Utara

Ledakan Ryongchon di Korea Utara, 2004. [David Hill/ECHO/NK News]

Mobil-mobil yang sarat dengan pupuk nitrogen, yaitu amonium nitrat, serta tanker kereta api berisi bahan bakar cair meledak di stasiun kereta api Ryongchon Korea Utara pada akhir April 2004.

Sedikitnya 162 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya luka-luka akibat ledakan itu. Gelombang ledakan merusak bangunan di dekatnya, mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Kembali pada 2004, media berspekulasi bahwa ledakan Ryongchon adalah "rencana pembunuhan" yang menargetkan pemimpin negara saat itu Kim Jong-il, yang keretanya seharusnya melewati stasiun pada hari itu.

3. Bencana Kota Texas pada 1947

Ledakan di Port of Texas City pada 16 April 1947.[University of Houston Digital Library/wikimedia.org]

Kecelakaan industri paling mematikan dalam sejarah AS terjadi di Galveston Bay di Port of Texas City pada 16 April 1947. Insiden itu dimulai setelah seseorang salah melemparkan rokok ke kapal SS Grandcamp yang terdaftar di Prancis, yang mengangkut sekitar 2.300 ton amonium nitrat.

Ledakan di Grandcamp memicu reaksi berantai pada kapal-kapal lain yang berlabuh di pelabuhan dan di kilang minyak di dekatnya, yang mengakibatkan setidaknya 581 orang tewas dan sekitar 3.500 lainnya terluka.

Ledakan itu juga menghantam dua pesawat di langit di atas dan mungkin bisa merobohkan orang-orang di Galveston, nerjarak 16 kilometer jauhnya.

4. Ledakan Oppau 1921 di Jerman

Kawah bekas insiden ledakan di Oppau, Jerman, 1921.[Martin Leick/wikimedia.org]

Pada 21 September 1921, sebuah menara silo yang menyimpan sekitar 450 ton pupuk amonium sulfat dan amonium nitrat meledak di pabrik BASF di Oppau, menewaskan sekitar 500 hingga 600 orang dan melukai sekitar 2.000 lainnya.

Ledakan itu terasa berkilo-kilometer jauhnya, mencapai Frankfurt, dan menciptakan kawah di lokasi ledakan.

Sebelum ledakan 1921, pabrik telah berhasil menggunakan campuran 50:50 amonium sulfat dan amonium nitrat lebih dari 20.000 kali, tetapi pada hari ledakan, proporsi yang diperlukan tampaknya terdistorsi.

5. Ledakan Besar Kent pada 1916

Pemakaman Faversham dibuka pada tahun 1898 untuk kuburan massal 73 dari 108 korban ledakan besar Kent, Inggris, 1916.[geograph.org.uk]

Pada 2 April 1916, sebuah ledakan besar terjadi di sebuah pabrik di dekat Faversham, Inggris, setelah sebuah toko di dekatnya, dengan 25 ton TNT dan 700 ton ammonium nitrat, terbakar dan meledak.

Ledakan itu menewaskan 115 orang, semua pria dan anak lelaki yang bekerja hari itu, sementara 7 mayat tidak pernah ditemukan.

Ledakan itu terasa di Norwich, sekitar 244 kilometer dari Faversham.

Ledakan di Lebanon menambah daftar insiden maut terkait amonium nitrat, jika nanti diverifikasi ledakan berasal dari senyawa kimia tersebut.

The Guardian melaporkan, mengutip gubernur Beirut, Marwan Abboud, ledakan mengakibatkan separuh kota hancur dengan kerugian US$ 3 miliar (Rp 43,6 triliun).

Sekitar 100 orang tewas dan 4.000 lainnya terluka akibat ledakan, menurut media pemerintah, CNN melaporkan. Korban kemungkinan bertambah karena misi pencarian masih berlangsung, kata Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan.

Media sosial dipenuhi dengan video dan gambar ledakan yang mengguncang seluruh kota. Bangunan-bangunan diguncang, jendela pecah, dan orang-orang berlarian panik.

Saking dahsyatnya, ledakan di Beirut pada Selasa sore waktu setempat dirasakan sampai pulau Siprus yang berjarak 240 kilometer dari Lebanon, menurut Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) di Twitter-nya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus