Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia belum berencana mengikuti langkah pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan mengevakuasi warganya dari kawasan Semenanjung Korea. Langkah Amerika tersebut sebagai antisipasi ketegangan yang terus memanas di kawasan tersebut.
"Kami tidak ingin terjadi peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea. Sejauh ini belum ada rencana evakuasi warga negara Indonesia," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, saat jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 27 April 2017.
Baca: Amerika Segera Evakuasi 230 Ribu Warganya dari Korea Selatan
Menurut Arrmanatha, ada sekitar 38 ribu WNI yang kini berada di Korea Selatan, dan ada sedikitnya 40 WNI di kawasan Korea Utara. Dia memastikan pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi.
"Kami terus ikuti perkembangan. Kami mendorong semua pihak mengurangi ketegangan dan menempuh jalur diplomasi," ujarnya.
Militer Amerika di Korea Selatan sudah berancang-ancang mengevakuasi sekitar 230 ribu warga Amerika dari Korea Selatan. Rencana evakuasi bertajuk Courageous Channel pun disiapkan untuk melindungi warga sipil dari konflik yang tengah terjadi antara Negeri Paman Sam dan Korea Utara.
Baca: Protes Amerika Soal THAAD, Cina Hukum Korea Selatan
Situasi Semenanjung Korea memanas saat Presiden Amerika Donald Trump mengirim armada laut yang dipimpin kapal induk USS Carl Vinson yang tengah berlayar ke Laut Pasifik untuk latihan militer gabungan dengan Australia. Kapal itu kemudian memutar haluan menuju Semenanjung Korea, dan menimbulkan reaksi pihak Korea Utara.
Situasi semakin rumit seiring langkah Amerika mempersiapkan sistem pertahanan anti-rudal (Terminal High Altitude Area Defense) di Seongju, Korea Selatan.
YOHANES PASKALIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini