Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jacinda Ardern mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Perdana Menteri Selandia Baru pada Kamis, 19 Januari 2023. Dilansir dari BBC, Ardern berkata bahwa alasan pengunduran dirinya karena ia tak lagi memiliki energi untuk melanjutkan menjadi PM Selandia Baru.
Pengunduran Diri Jacinda Ardern
Berita ini mengejutkan karena muncul setelah ia mengonfirmasi akan mengikuti pemilihan nasional pada Oktober nanti. Ardern akan mengundurkan diri dari jabatan PM Selandia Baru selambat-lambatnya 7 Februari 2023. Namun, ia tetap akan menjadi anggota parlemen hingga pemilihan nasional tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah dua kali memenangi pemilihan nasional pada 2017 dan 2020, Ardern tak percaya diri bahwa ia memiliki energi untuk mencalonkan diri kembali pada pemilihan pada Oktober tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anggota parlemen Labour Party, partai Ardern, akan memungut suara untuk menemukan pengganti Ardern pada Ahad, 21 Januari 2023. Jika suara pada anggota parlemen Labour Party tak sampai dua per tiga, maka pemungutan suara akan dilakukan dengan seluruh anggota Labour Party.
Baca: Profil Jacinda Ardern PM Selandia Baru yang Mundur Demi Keluarga
Sepak Terjang Jacinda Ardern
Saat ini Ardern masih belum resmi mundur dari jabatan PM Selandia Baru. Pemimpin Labour Party ini pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri saat ia terpilih pada 2017.
Saat itu, Ardern menjadi perempuan termuda di dunia yang memimpin sebuah pemerintahan. Ardern terpilih saat usianya 37 tahun. Setahun kemudian, ia menjadi pemimpin perempuan kedua di dunia yang melahirkan saat masih menjabat sebagai pemimpin negara.
Seperti yang ditulis di laman resmi Labour Party, Ardern lahir di Hamilton. Kemudian, ia tumbuh besar di sebuah pedesaan di Waikato dan bersekolah di Morrinsville College. Setelah itu, ia mendapatkan gelar Bachelor of Communications Studies in International Relations and Professional Communication di University of Waikato.
Setelah mendapat gelar di University of Waikato, Ardern terlibat dalam berbagai pekerjaan di pemerintahan dan bisnis, termasuk sebagai penasihat Perdana Menteri Helen Clark dan bekerja di Kantor Kabinet Pemerintah di London. Ia terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2008, menjadi anggota parlemen untuk daerah pemilihan Mt Albert pada tahun 2017, dan menjadi Ketua Labour Party di akhir tahun 2017.
Selama berada di Parlemen, Ardern mengadvokasi anak-anak, perempuan, dan hak setiap warga Selandia Baru untuk memiliki pekerjaan yang bermakna. Ia berperan atas pembentukan Undang-Undang Pengurangan Kemiskinan Anak dan Undang-Undang Nol Karbon.
Selain Perdana Menteri, Ardern juga memegang peran sebagai Menteri Keamanan dan Intelijen Nasional dan Menteri Penanggulangan Kemiskinan Anak.
RYZAL CATUR ANANDA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.