Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Barang siapa menghendaki tanah air, hendaklah berani membayar harganya." Ahmad Yassin menyampaikan ini dalam wawancara dengan majalah El Sabil di Yordania, Agustus 2003. Selang tujuh bulan, dia melunaskan harga yang telah ditakarnya sendiri: membayar dengan nyawa. Beberapa roket Israel meluluhkan tubuhnya pada Senin silam dini hari, selepas dia bersalat subuh. Dalam seketika, raungan dukacita dan lolong tangis manusia membaung bersahut-sahutan, seakan memindahkan Tembok Ratapan dari Yerusalem ke Tepi Barat dan Gaza.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo