Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan api itu akhirnya selesai pada hari pertama bulan suci Ramadan. Setelah 70 jam digempur peluru kendali, rakyat Irak pada hari Minggu 20 Desember silam, keluar dari tempat persembunyiannya. Mereka merayakan hari "kebebasan" ini dengan menyumpahi Clinton dan meneriakkan pujian terhadap sang pemimpin Saddam Hussein. Bagi rakyat Irak yang telah terbiasa hidup prihatin, serangan udara minggu lalu memang bukan suatu kejutan. Bahkan beberapa penduduk Bagdad menganggap serangan tersebut adalah "hiburan" dengan taburan kembang api di angkasa. Tak heran bila Saddam Husein memuji rakyatnya sebagai pemberani.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo