Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Bekas Ketua Mahkamah Agung Ebrahim Raisi terpilih menjadi Presiden Iran.
Dia dituduh terlibat dalam eksekusi sekitar 5.000 tahanan politik pada 1988 sehingga masuk daftar hitam Amerika Serikat.
Raisi sudah lama diprediksi akan menjadi pengganti Ayatollah Ali Khamenei.
BERJUBAH hitam-putih dengan turban hitam membekap kepala—simbol keturunan Nabi Muhammad dalam tradisi Syiah Iran—Ebrahim Raisi datang ke sebuah masjid di selatan Teheran pada Jumat siang, 18 Juni lalu. Calon Presiden Iran itu memasukkan surat suara ke sebuah kotak plastik dan kemudian melambaikan tangan kepada orang-orang yang sedang menunggu giliran mencoblos.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo