Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Oman – Sultan Oman, Haitham bin Tariq al-Said, mengatakan dia akan berkonsentrasi mengurangi utang publik untuk membangkitkan ekonomi negara yang terpuruk karena krisis dan pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Haitham juga mengatakan dia dan kabinet bakal melakukan restrukturisasi untuk memperbaiki perekonomian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tuntutan pendapatan pajak dan perubahan arah politik regional memerlukan kebijakan baru pemerintah,” kata Kristin Smith Diwan, pengamat dari Institut Negara Arab Teluk di Washington, Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters pada Rabu, 19 Agustus 2020.
Maklumat Sultan Oman, Haitham, juga berisi ketentuan soal penggabungan sejumlah lembaga dan pergantian nama institusi.
Haitham menjadi Sultan Oman setelah menggantikan Qaboos bin Said, yang meninggal setelah berkuasa sekitar 50 tahun pada Januari.
Sultan Oman Haitham menanggalkan sejumlah jabatan yang disandangnya sejak menjabat posisi orang nomor satu pada Selasa ini.
Dia menunjuk pejabat untuk menempati posisi menteri Keuangan, menteri Luar Negeri dan gubernur bank sentral.
“Pembentukan sejumlah kementerian baru Oman muncul sebagai bagian dari reformasi administrasi lebih luas. Ini mendelegasikan kewenangan eksekutif dari sultan kepada para menteri,” kata Alexander Perjessy, yang merupakan analis senior Moody’s.