Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PARA pelancong dari Cina membawa kisah baru. Di Shanghai dan
Beijing, kabarnya, sedang terjadi pembersihan poster dinding
dari tempat-tempat strategis. Polisi Shanghai baru saja secara
resmi melarang pemasangan poster dinding kecuali pada tempat
tertentu yang ditunjuk pemerintah.
Sebuah poster menyerang kebijaksanaan itu dengan menyeburnya
"menekan demokrasi." Tapi poster pembangkang ini segera dicopot.
Orang-orang Cina yang berdansa dengan orang-orang asing di
sebuah klab di Beijing, malam Minggu beberapa pekan silam,
diminta meninggalkan tempa bersantai itu oleh para pejabat
keamanan. Keesokan harinya, sebuah koran Beijing menyebut adanya
orang tertentu melakukan tindak pidana dengan menggunakan
"topeng hiburan". Koran itu bahkan mengungkapkan terlibatnya
orang-orang tertentu itu pada "penjualan rahasia negara."
Beberapa bulan yang silam, ketika Wakil Perdana Menteri Deng
Xiaoping dengan bersemangat berbicara tentang modernisasi Cina,
penduduk negeri itu dengan bersemangat dan penuh gairah pula
menyambut seruan tersebut dengan belajar bahasa Inggeris,
berbaik-baik dengan orang asing, hahkan mencoba mcniru gaya
berpakaian dan cara bersantai mereka. Sebuah klab dansa lantas
dibuka di Beijing. Dan sejumlah kecil film Amerika -- karya
Chaplin dan sutradara Sam Peckimpah -- dipertunjukkan di
beberapa kota.
Akan berakhirkah semua perubahan haru itu? Jawaban yang pasti
nampaknya masih harus ditunggu. Tapi diperoleh keterangan
mengenai adanya kegelisahan di kalangan pemerintah mengenai
ekses-ekses liberalisasi di Cina itu. Kekhawatiran itu juga
nampaknya timbul disebabkan oleh kritik yang makin keras dan
langsung terhadap pejabat negara lewat poster dinding. Salah
satu poster itu memuat permintaan kepada Presiden Carter supaya
membantu memperbaiki keadaan hak asasi manusia di Cina.
Tanda lain yang menunjukkan adanya reaksi terhadap liberalisasi
itu terlihat pada bulletin resmi Berita Cina Remaja. Dikecamnya
pemuda yang kebarat-baratan mengikuti gaya "korup dan dekaden
masyarakat kapitalis." Bulletin ini juga memuat sebuah karikatur
seorang pekerja sedang menyerahkan sebuah buku Teknologi Maju Di
Dunia kepada seorang remaja berambut gondrong dan gadis
bercelana cutbrai yang membawa majalah Model Asing dan Potongan
Rambut Asing. Di bawah gambar itu tertulis "Anak muda, inilah
buku yang kau harus pelajari."
Di berbagai ruang pesta diplomat di Beijing beredar cerita
tentang berlangsungnya diskusi penting di kalangan pimpinan Cina
akhir-akhir ini. Tema diskusi: "Hari depan perkembangan ekonomi
dan perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat." Beberapa
pemimpin Cina kabarnya juga mempertanyakan, dalam diskusi itu,
mengenai berapa jauh serangan terhadap kultus pribadi Mao boleli
dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo