Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama mengingatkan para calon jemaah haji asal Indonesia agar lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca panas ekstrem di Arab Saudi selama pelaksanaan haji 2025. Pasalnya salah satu tantangan besar saat berhaji adalah perbedaan cuaca yang cukup ekstrem antara Tanah Air dan Tanah Suci.
“Bulan Juni di Tanah Suci dipastikan masuk musim panas. Kami sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi melalui petugas, termasuk tim medis, agar jemaah tetap dalam kondisi fit saat puncak ibadah,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis, 1 Mei 2025 dilansir dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat musim haji, suhu di Makkah dan Madinah dapat mencapai antara 42 hingga 50 derajat Celsius pada siang hari, disertai kelembapan udara yang sangat rendah. Di Makkah, suhu biasanya terus meningkat hingga menjelang shalat Ashar, lalu mulai menurun menjelang Magrib dan Isya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan agar tetap sehat dan bugar saat menghadapi suhu ekstrem di Makkah dan Madinah dilansir dari laman Kementerian Agama.
1. Hindari Aktivitas Berat di Siang Hari
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Ali Machzumi menyarankan jemaah untuk tidak memaksakan diri shalat di Masjidil Haram pada siang hari. Suhu tertinggi biasanya terjadi menjelang Shalat Ashar, sehingga sebaiknya jemaah melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar di mushola hotel.
"Melihat cuaca terik, jemaah sebaiknya salat di hotel pada waktu siang hari. Di hotel sudah tersedia Musala. Walaupun siangnya salat di hotel, insya Allah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram. Dan salat di Masjidil Haram pada petang hari, yaitu Salat Magrib, Isya, dan Subuh," katanya.
Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat masih lamanya masa tinggal jemaah haji di Makkah hingga menjelang Armuzna pada 5 Juni 2025. "Sebaiknya simpan tenaga untuk Armuzna, terutama bagi yang lansia, jangan diforsir agar tidak kelelahan," kata Ali.
2. Jadwal Kedatangan Disesuaikan
Setibanya di Makkah, jemaah dari Madinah akan diarahkan untuk beristirahat terlebih dahulu di hotel sebelum melaksanakan umrah wajib. Sementara itu, bagi jemaah dari Indonesia yang tiba langsung melalui Jeddah, dianjurkan untuk menunaikan umrah wajib pada malam hari.
“Untuk jemaah haji gelombang II agar sudah memakai kain ihram dari Embarkasi. Kemudian mengambil miqat di Yalamlam atau Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan bersiap menunaikan umrah wajib pada malam harinya," imbaunya.
3. Perbanyak Minum Air Putih
Cuaca panas dan kering di Makkah dan Madinah berpotensi menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, jemaah diimbau untuk banyak minum air putih, minimal dua liter sehari. Bahkan meski tidak merasa haus, disarankan untuk minum sekitar 300 cc atau satu gelas per jam.
"Selalu membawa air minum untuk menghindari dehidrasi. Hal ini penting karena cuaca yang cukup panas. Suasana di kota Makkah ini kita lihat memang suasananya bebatuan dan padang pasir," ujarnya.
4. Gunakan Pelindung Diri saat Berada di Luar Ruangan
jemaah sebaiknya selalu memakai pelindung seperti payung, topi, kacamata hitam, alas kaki yang nyaman, dan masker basah saat beraktivitas di luar ruangan. Penggunaan tabir surya juga penting untuk melindungi kulit dari sengatan matahari langsung.
Jika memungkinkan, semprotkan air ke wajah dan tubuh yang terpapar matahari agar tetap sejuk. “Selalu pakai penutup kepala atau payung saat di luar ruangan, mengingat panasnya menyengat," imbaunya.
5. Jaga Kesehatan dengan Vitamin
Selain menjaga cairan tubuh, jemaah disarankan rutin mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Mengingat suhu tinggi bisa mempercepat kelelahan, asupan gizi dan suplemen bisa membantu tubuh tetap bugar dalam menjalani setiap rangkaian ibadah.
Pilihan editor: 38.464 Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Makkah