Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Top 3 Dunia, Dari Dana Bantuan Banjir Cina dan PM Malaysia Pilihan Mahathir

Top 3 Dunia pada Jumat kemarin didominasi berita dari Malaysia dan Cina. Dua di antaranya soal banjir di Cina dan PM Malaysia pilihan Mahathir Mohamad

24 Juli 2021 | 07.00 WIB

Orang-orang melintasi jembatan yang rusak setelah hujan deras membanjiri desa Gaomiao di Gongyi, provinsi Henan, Cina, Rabu, 21 Juli 2021. China Daily via REUTERS
Perbesar
Orang-orang melintasi jembatan yang rusak setelah hujan deras membanjiri desa Gaomiao di Gongyi, provinsi Henan, Cina, Rabu, 21 Juli 2021. China Daily via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia pada Jumat kemarin didominasi oleh berita dari Malaysia. Pada berita pertama, mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad menyebut nama Anwar Ibrahim sebagai figur yang ia inginkan sebagai pemimpin negeri jiran berikutnya. Sayangnya, kata Mahathir, permainan politik menempatkan Muhyiddin Yassin di posisi PM Malaysia.

Berita kedua berkaitan dengan Syed Saddiq, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia dan anggota Parlemen Malaysia dari kota Muar. Ia, yang didakwa korupsi, mulai melakukan penggalangan dana untuk biaya hukum serta uang jaminan. Nilainya, RM330.000 atau setara Rp1,1 miliar,

Bicara soal uang bantuan, Pemerintah Pusat Cina mengirimkan dana bantuan untuk kota-kota yang terdampak banjir besar beberapa hari terakhir. Nilainya kurang lebih 100 juta Yuan atau setara Rp224 miliar. Hal itu menjadi berita ketiga dari Top 3 Dunia Jumat kemarin. Berikut lebih detilnya.

1. Pemerintah Pusat Kirim Bantuan Rp224 Miliar untuk Tangani Banjir di Cina Tengah

Seorang pria menggendong wanita saat melintasi banjir menuju alat berat front loader untuk dievakuasi akibat banjir melanda setelah hujan deras di Zhengzhou, provinsi Henan, Cina 23 Juli 2021. REUTERS/Aly Song

Kementerian Keuangan Cina pada hari Rabu mengalokasikan 100 juta yuan (Rp224 miliar) bantuan bencana untuk Provinsi Henan yang telah dirusak oleh hujan lebat dan banjir, China Daily melaporkan.

Selain digunakan untuk penyelamatan darurat dan bantuan banjir di Cina tengah, dana tersebut juga akan membantu daerah yang terkena dampak memulihkan produksi pertanian dan infrastruktur pemeliharaan air, menurut kementerian.

Pemerintah pusat telah meningkatkan tanggap darurat untuk pengendalian banjir di Cina tengah ke Level II, tertinggi kedua dalam sistem respons, karena hujan lebat menyebabkan korban dan kerugian harta benda di Provinsi Henan.

Berita lengkap



2. Mahathir Ingin Anwar Abrahim Jadi PM Malaysia, Tetapi Direbut Muhyiddin Yassin

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara selama wawancara dengan Reuters di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Maret 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng]

Mahathir Mohamad mengaku ingin memberikan jabatan perdana menteri Malaysia kepada Anwar Ibrahim tetapi Muhyiddin Yassin keburu maju merebut kursi Anwar.

Mantan perdana menteri itu mengklaim Muhyiddin Yassin menjatuhkan pemerintahan Pakatan Harapan sehingga dia bisa menjadi perdana menteri.

Dr. Mahathir mengatakan Muhyiddin Yassin tahu dia tidak akan memiliki peluang menjadi perdana menteri jika Anwar mengambil alih jabatan puncak.

Berita lengkap



3. Syed Saddiq Buka Penggalangan Dana untuk Biaya Hukum Hadapi Dakwaan Korupsi

Kasus penyelewangan dana itu terjadi saat Saddiq menjabat sebagai kepala sayap pemuda Bersatu Armada pada 6 Maret 2020. Ia dituding menarik dana RM 1 juta melalui cek tanpa persetujuan dewan tertinggi Bersatu. REUTERS

Mantan menteri pemuda dan olahraga Malaysia dan anggota parlemen perwakilan Kota Muar, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, yang didakwa korupsi di pengadilan kemarin, memulai penggalangan dana untuk biaya hukum serta uang jaminan sebesar RM330.000 atau Rp1,1 miliar, Malaysiakini melaporkan pada Jumat.

Melalui akun media sosialnya pada Kamis malam, Syed Saddiq memajang poster kampanye dan menayangkannya secara live selama 1 jam 18 menit, dikutip dari Malaysiakini, 23 Juli 2021.

Selama sesi tersebut, Syed Saddiq menegaskan kembali bahwa dia tidak bersalah atas tuduhan korupsi dan meminta para pendukungnya untuk membagikan rekaman video serta berkontribusi pada dana tersebut.

Syed Saddiq didakwa di Pengadilan Kuala Lumpur dengan dua dakwaan menyalahgunakan dana Partai Bersatu (Partai Pribumi Bersatu Malaysia) sebesar RM1,12 juta (Rp3,8 miliar).

Berita lengkap

Baca juga: Top 3 Dunia: India Balas Budi ke RI, Cina Tolak Penyelidikan Virus Corona

TIM TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus