Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada 23 Juli 2022, di urutan pertama adalah berita tentang sengketa uang Rp 1 triliun lebih yang disimpan Mutassim di Bank of Valletta, Malta. Mutassim adalah putra mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, yang telah meninggal saat pemberontakan pada 2012 silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Safiya Ferkash Mohammed, janda Gaddafi, yang juga ibu Mutassim, mengajukan banding di pengadilan Malta, yang sebelumnya memutus agar uang sebanyak itu sebagian diserahkan ke pemerintah Libya. Namun Safiya berkeyakinan pengadilan Malta tak punya yurisdiksi untuk memutuskan nasib uang simpanan anaknya itu.
Di urutan kedua top 3 dunia adalah pemberitaan media Jepang yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan diterima Jepang jika mau ke Negeri Sakura untuk menghadiri acara pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Putin saat ini sedang banyak dikecam karena invasi Rusia ke Ukraina.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1.Uang Rp 1 T Simpanan Mendiang Putra Muammar Gaddafi di Malta Jadi Rebutan
Safiya Ferkash Mohammed, Janda mendiang mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi mengajukan banding atas sebuah putusan oleh pengadilan Malta. Pengadilan memutuskan agar Bank of Valletta mengembalikan ke Libya sebagian dari total uang 95 juta euro (Rp 1,4 triliun). Uang sebanyak itu, dulu disetorkan oleh Mutassim, putra Gaddafi yang juga sudah meninggal.
Di pengadilan, Safiya dan tim pengacaranya berpendapat pengadilan tidak memiliki yurisdiksi dan tidak bisa memutuskan nasib uang sebanyak itu. Pengadilan tingkat pertama memutuskan kasus ini pada Juni 2022 lalu, setelah pertarungan hukum yang dimulai pada 2012 atau setahun paska-kematian Gaddafi.
Selain Gaddafi, Mutassim juga terbunuh dalam aksi protes penggulingan pemerintahan ayahnya. Uang Rp1,4 triliun itu merupakan uang Mutassim yang disimpan di sejumlah rekening di Bank of Valletta. Mutassim adalah pemilik sebuah perusahaan yang terdaftar di Malta.
Baca selengkapnya di sini
2. Vladimir Putin Dikabarkan Bakal Ditolak Jepang Jika Ingin Hadiri Pemakaman Abe
Pemerintah Jepang diperkirakan akan menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Media asal Jepang, Nikkei, mewartakan Putin memperlihatkan keinginan untuk menghadiri acara pemakaman tersebut pada musim gugur nanti.
Putin telah menjadi sasaran embargo sebagai karena telah memerintahkan invasi ke Ukaina. Banyak negara tak mau menerima kehadirannya.
Presiden Putin sudah mengirimkan sepucuk pesan belasungkawa tak lama setelah mantan Perdana Menteri Abe tertembak dan tewas pada 8 Juli 2022. Putin menyebut Abe sebagai negarawan yang gemilang, yang banyak menyelesaikan tugas dalam mengembangkan hubungan baik dengan negara-negara di dunia.
Kepresidenan Rusia masih belum mengkonfirmasi keinginan Putin untuk menghadiri acara pemakaman Abe, yang rencananya dilakukan pada 27 September 2022. Abe akan dikebumikan di area pemakaman Nippon Budokan, Ibu Kota Tokyo.
Baca selengkapnya di sini
Arsip: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan setelah pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 di Osaka pada 29 Juni 2019. | REUTERS / VIA KYODO
3.Pembunuhan Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami Akan Jalani Pemeriksaan Kejiwaan
Media di Jepang pada Sabtu, 23 Juli 2022, mewartakan Tetsuya Yamagami, 41 tahun, tersangka pembunuh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menjalani pemeriksaan kejiwaan. Pemeriksaan itu kemungkinan akan berjalan sampai akhir tahun ini.
Yamagami, pengangguran, telah diidentifikasi oleh Kepolisian Jepang sebagai tersangka, yang muncul di sebuah kampaye pada 8 Juli 2022, di mana Abe memberikan pidato di sana. Yamagami melepaskan tembakan ke arah Abe menggunakan senjata yang dirakitnya sendiri.
Nikkei mewartakan pengadilan di Nara, wilayah barat Jepang, tempat dimana Yamagami tinggal dan melakukan penembakan, memberikan surat perintah pada Jaksa Penuntut kalau Yamagami harus menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.