Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, ketika bertemu delegasi Hamas di Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara di urutan kedua, reaksi warga Israel dan Palestina terhadap proposal gencatan senjata yang disetujui Hamas tetapi ditolak oleh Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun di urutan ketiga, serangan udara Israel di Lebanon yang menewaskan tujuh pekerja bantuan pada Maret mungkin dilakukan dengan sistem senjata yang dipasok Amerika Serikat.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, partai politik dalam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang diketuai oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Hal itu ia sampaikan ketika bertemu delegasi Hamas di Kuala Lumpur, Malaysia, menurut anggota delegasi Jusuf Kalla, Hamid Awaludin pada Selasa, 7 Mei 2024.
Kedua belah pihak bertemu untuk mendiskusikan upaya mengakhiri serangan Israel melawan Hamas di Gaza.
Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Pejabat Biro Politik dan Wakil Kepala Urusan Internasional Bassem Naim meminta Jusuf Kalla untuk memediasi kelompoknya dengan Israel agar kekerasan segera berakhir, kata Hamid dalam keterangan persnya pada Senin.
Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup pada Ahad malam, 5 Mei 2024 selama kurang lebih tiga jam, menurut keterangan itu.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata
Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata Mesir-Qatar. Namun, tanggapan pemerintahan Israel kurang antusias, karena proposal itu terus menekankan keinginannya untuk menyerang Rafah di Gaza selatan dan mengalahkan Hamas sepenuhnya.
Menteri Kepolisian sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mengatakan bahwa hanya ada satu jawaban atas persetujuan Hamas, yang ia yakini sebagai manuver politik.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional
Serangan udara Israel di Lebanon yang menewaskan tujuh pekerja bantuan pada Maret mungkin dilakukan dengan sistem senjata yang dipasok Amerika Serikat, menurut penyelidikan The Guardian seperti dilansir Arab News pada Senin.
Insiden tersebut merenggut nyawa tujuh paramedis berusia 18-25 tahun, semuanya sukarelawan, di pusat ambulans di Al-Habariyeh di Lebanon selatan pada 27 Maret.
Baca berita selengkapnya di sini
NABIILA AZZHARA | AL MAYADEEN | AL JAZEERA | ARAB NEWS