Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia dikuasai oleh berita-berita tentang gempa bumi di Turki dan Suriah. Berita pertama adalah tentang penyebab gempa yang begitu mematikan. Dalam berita ini, terungkap kedalaman episentrum hanya 18 km dari permukaan bumi sehingga dampaknya begitu dahsyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita selanjutnya membahas empat fakta tentang gempa bumi Turki dan Suriah. Salah satunya adalah gempa ini sudah diprediksi oleh seorang peneliti Belanda tiga hari sebelum terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita terakhir dalam Top 3 Dunia ini masih seputar gempa bumi Turki dan Suriah. WHO memprediksikan jumlah korban jiwa bisa menembus angka 20.000. Ini angka yang sangat besar untuk bencana gempa bumi.
Berikut tiga teratas dalam deretan berita dunia:
Ini Penyebab Gempa Turki dan Suriah Begitu Mematikan
Gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023, berepisentrum di perbatasan kedua negara. Gempa terjadi pukul 04.17 pagi waktu setempat atau 08.17 WIB dengan pusat gempa di Kahramanmaras di Provinsi Gaziantep, Turki, yang berjarak 33 km dari ibu kota provinsi itu yang juga bernama Gaziantep.
Gaziantep berpenduduk dua juta orang yang juga menjadi tempat bagi ratusan ribu pengungsi korban perang saudara Suriah yang mulai pecah pada 2011. Gempa ini segera diikuti oleh 40 gempa susulan yang satu di antaranya bermagnitudo 6,7.
Baca selanjutnya di sini.
4 Fakta Gempa Turki dan Suriah: Diperingatkan Peneliti Belanda dan Pemain Bola Jadi Korban
Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki dan Suriah pada pukul 04.17 dini hari atau sekitar 8.17 WIB, Senin 6 Februari 2023.
Akibat gempa besar tersebut, lebih dari 3.700 orang menjadi korban dan diperkirakan masih akan terus bertambah. Selain itu, seperti dikabarkan Reuters, pihak berwenang menyebut, ribuan bangunan juga roboh dan rusak parah.
Selanjutnya baca di sini.
WHO Perkirakan Korban Gempa Turki Bisa Tembus 20.000 Orang
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan jumlah korban gempa Turki bisa naik 8 kali lipat dari penghitungan sementara. "Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami sering melihat urutan peningkatan delapan kali lipat pada jumlah awal," kata petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, kepada AFP seperti dilansir dari NDTV, Selasa, 7 Februari 2023.
“Kami selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi, sayangnya, laporan awal jumlah orang yang meninggal atau terluka akan meningkat cukup signifikan pada minggu berikutnya,” ujar Smallwood.
Selanjutnya baca di sini.
Pilihan Editor: Ukraina: 1.030 Tentara Rusia Tewas dalam 24 Jam