Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala keamanan dan integritas Twitter, Yoel Roth, mengatakan dalam sebuah twit pada Jumat, 4 November 2022, bahwa Twitter telah memberhentikan 50 persen karyawannya. Ia mengatakan kemampuan moderasi konten platform media sosial itu tetap ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Twit dari Roth itu untuk meyakinkan pengguna dan pengiklan setelah pengambilalihan perusahaan oleh orang terkaya di dunia Elon Musk pada pekan lalu.
Roth mengatakan 15 persen karyawan Twitter di tim kepercayaan dan keamanan, yang bertanggung jawab mencegah penyebaran informasi yang salah dan konten berbahaya, telah diberhentikan. Di seluruh perusahaan, pemutusan hubungan kerja (PHK) mempengaruhi 50 persen karyawan. Ini merupakan konfirmasi pertama dari Twitter perihal jumlah karyawan yang terkena PHK.
Dengan pemilihan paruh waktu Amerika Serikat yang tinggal beberapa hari lagi—berlangsung 8 November—, Roth mengatakan prioritas utama Twitter adalah tetap memerangi kesalahan informasi yang berbahaya.
“Sekali lagi, untuk lebih jelasnya, komitmen kuat Twitter untuk moderasi konten tetap sama sekali tidak berubah," Musk mencuit tak lama setelah Roth.
Pada hari Jumat, Musk mengatakan pendapatan Twitter sangat menurun karena kelompok hak-hak sipil yang mengangkat kekhawatiran tentang bagaimana PHK akan mempengaruhi moderasi, dan menekan pengiklan top untuk menarik pengeluaran iklan mereka.
Merek-merek besar seperti General Mills dan General Motors menyatakan telah berhenti beriklan di Twitter.
Twitter memberi tahu karyawannya melalui surat elektronik (e-mail) pada hari Jumat tentang tentang apakah mereka telah diberhentikan. Pada hari itu, Twitter menutup sementara kantornya dan mencegah akses staf masuk ke kantor.
Perusahaan media sosial ternama itu mengatakan dalam e-mail kepada stafnya bahwa mereka akan memperingatkan karyawan pada pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 16.00 GMT tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya.
“Dalam upaya menempatkan Twitter di jalur yang sehat, kami akan melalui proses sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami pada hari Jumat,” demikian isi surat elektronik yang dikirim perusahaan media sosial itu pada Kamis, 3 November 2022.
REUTERS