Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Twitter Minta Karyawan yang Dipecat untuk Bekerja Kembali

Elon Musk telah memecat hampir separuh karyawan Twitter pada hari Jumat pekan lalu.

7 November 2022 | 11.01 WIB

Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/File Photo
Perbesar
Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo/File Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk yang kini menjadi pemilik Twitter yang baru, meminta para pegawai yang sudah dipecat untuk kembali bekerja. Twitter Inc. memberhentikan separuh stafnya pada hari Jumat lalu atau sekitar 3.700 orang setelah Elon Musk mengakuisisi perusahaan dengan nilai US$ 44 miliar.

Baca: Jubir Pemerintah Prancis Ogah Bayar Twitter untuk Centang Birunya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari Reuters, Senin, 7 November 2022, beberapa dari pegawai Twitter yang diminta untuk bekerja kembali, diberhentikan karena kesalahan. Pegawai lainnya dipecat sebelum manajemen menyadari bahwa pekerjaan dan pengalaman mereka mungkin diperlukan untuk membangun fitur baru yang dibayangkan oleh Elon Musk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Twitter baru-baru ini memberhentikan 50 persen karyawan termasuk di tim kepercayaan dan keselamatan, menurut kepala keamanan dan integritas perusahaan Yoel Roth dalam tweet awal pekan ini.

Tim yang mengurusi komunikasi, kurasi konten, hak asasi manusia, dan etika pembelajaran mesin termasuk di antara mereka yang dipecat. Beberapa orang lainnya berasal dari tim produk dan teknik.

Elon Musk pada Jumat pekan lalu mengatakan pendapatan Twitter sangat menurun karena kelompok hak-hak sipil yang mengangkat kekhawatiran tentang bagaimana PHK akan mempengaruhi moderasi, dan menekan pengiklan top untuk menarik pengeluaran iklan mereka.

Merek-merek besar seperti General Mills dan General Motors menyatakan telah berhenti beriklan di Twitter.

Pemecatan karyawan Twitter dilakukan melalui surat surat elektronik (e-mail) pada hari Jumat. Di hari itu, Twitter menutup sementara kantornya dan mencegah akses staf masuk ke kantor. 

Perusahaan media sosial ternama itu mengatakan dalam e-mail kepada stafnya bahwa mereka akan memperingatkan karyawan pada pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 16.00 GMT tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya.

“Dalam upaya menempatkan Twitter di jalur yang sehat, kami akan melalui proses sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami pada hari Jumat,” demikian isi surat elektronik yang dikirim perusahaan media sosial itu pada Kamis, 3 November 2022.

Para karyawan yang dipecat melayangkan gugatan terhadap Twitter di di pengadilan federal San Fransisco. Penggugat yang diwakili pengacara Shannon Liss-Riordan meminta pengadilan memerintahkan perusahaan media sosial Twitter mematuhi US Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN) Act.

Simak: PBB Mendesak Elon Musk Menjaga HAM di Twitter

REUTERS 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus