Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ulama Arab Saudi: Boleh Salat di Mesjid Syiah, Gereja, Sinagoga

Ulama terkemuka Arab Saudi, Shaikh Abdullah bin Sulaiman Al-Manea,mengatakan Islam mempromosikan toleransi dan kasih sayang.

12 November 2017 | 15.46 WIB

Puluhan warga Palestina melakukan salat Isya di luar gerbang masjid Al Aqsa di Yerusalem, 18 Juli 2017. Warga Palestina melakukan salat di luar masjid setelah Israel memasang penditeksi metal di pintu masjid Al Aqsa. REUTERS/Ammar Awad
Perbesar
Puluhan warga Palestina melakukan salat Isya di luar gerbang masjid Al Aqsa di Yerusalem, 18 Juli 2017. Warga Palestina melakukan salat di luar masjid setelah Israel memasang penditeksi metal di pintu masjid Al Aqsa. REUTERS/Ammar Awad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ulama senior Majelis Ulama Arab Saudi, Shaikh Abdullah bin Sulaiman Al-Manea, mengeluarkan fatwa yang menyatakan umat Islam dapat beribadah atau menajalankan salat di Masjid Syiah atau Sufi dan juga di gereja-gereja serta rumah ibadah Yahudi atau sinagoga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seperti yang dilansir Arab News pada 10 November 2017, ulama terkemuka Arab Saudi itu mengatakan Islam adalah agama yang mempromosikan toleransi dan kasih sayang dan bukan kekerasan, intoleransi atau terorisme.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:  Lebanon Minta Arab Saudi Klarifikasi Penahanan Hariri

 

Umat Islam, menurut Shaikh Al-Manea, harus menyebarkan ajaran Islam yang benar dan mengikuti tradisi toleransi terhadap agama yang berbeda seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

 

Baca:  Arab Saudi, Raja Salman akan Serahkan Tahta ke Putra Mahkota

 

"Muslim dapat masuk ke gereja untuk belajar tentang mereka, dan orang-orang Kristen diizinkan memasuki masjid, kecuali Masjidil Haram di Makkah, dan berdoa di dalamnya," kata Al Maena.

Al-Manea menambahkan Islam adalah agama yang mengajarkan kebersamaan tanpa kekerasan dan menekankan umat Islam terlepas dari kelompok yang berbeda namun memiliki prinsip yang sama dalam iman.

Mengenai hubungan Islam dengan agama lain, Al-Manea menggambarkan kejadian ketika Nabi Muhammad menerima sebuah delegasi Kristen dari Najran di masjidnya. Secara historis, dia tidak hanya menerima rombongan, tapi juga mengizinkan mereka beribadah di dalam masjid dengan menghadap Baitul Makdis.

Al-Manea menekankan Nabi Muhammad SAW hanya mengajarkan hal-hal yang baik dan memperingatkan pengikutnya untuk berpaling dari kejahatan.

Cendekiawan ini mengatakan Islam menyebar di beberapa negara seperti Indonesia dan Malaysia, karena perilaku yang baik dari pedagang Muslim. Dia mengatakan perilaku para pedagang menarik warga negara-negara ini untuk memeluk Islam.

Shaikh Al-Manea dari Arab Saudi pernah menerbitkan fatwa 10 tahun yang lalu yang menegaskan bahwa umat Islam tidak dilarang memasuki gereja untuk mengetahui lebih banyak tentang tempat-tempat berdoa dari orang-orang non-Muslim.

ARAB NEWS|IB TIMES

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus