Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Santiago – Seorang mahasiswa tingkat pertama di Cile naik ke atap rumah agar bisa mendapatkan sinyal saat menjalani belajar online akibat wabah virus Corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahasiswi bernama Paulina Romero ini tinggal di area pedesaan, yang terletak di antara dataran tinggi Andes dan lautan Pasifik yang luas. Ini membuat koneksi internet kerap terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada saatnya atap rumah begitu basah sehingga tidak bisa dipanjat,” kata Romero, yang mengambil kuliah kimia dan farmakologi, seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 30 Mei 2020.
Romerso duduk di atas atap rumah, yang terbuat dari bahan logam. Dia terlihat memakai sepatu karet berwarna pink dan masker wajah saat mulai mengikuti kelas online.
Mahasiswi berusia 18 tahun dari San Ramon ini mengatakan kondisi musim hujan membuat kegiatannya untuk belajar online menjadi lebih sulit.
Untuk mengatasi ini, orang tuanya telah membuat tanggap sehingga dia mudah mengakses atap rumah tanpa terpeleset.
Saat ini, ada sekitar 90 ribu orang terinfeksi virus Corona. Jumlah korban tewas terus bertambah sebanyak 900 orang.
Sedangkan jumlah kasus infeksi baru per hari naik empat kali lipat menjadi sekitar 4 ribu per hari.
Sekolah di Cile tutup pada Maret. Saat ini, otoritas belum mengumumkan kapan akan kembali mengaktifkan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan kampus.
Gloria Benavides, ibu Romero, mengaku khawatir akan keselamatan anaknya dengan memanjat atap rumah.
“Tapi dia tidak ingin ketinggalan kelas. Dia kesulitan untuk terkoneksi ke Internet,” kata Benavides soal kegiatan belajar putrinya di tengah wabah virus Corona.