Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Warga Nepal Tolak Hibah Infrastruktur dari AS, Khawatir Rusak Kedaulatan

Polisi Nepal menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa anti-program infrastruktur bantuan AS

21 Februari 2022 | 07.00 WIB

Pengunjuk rasa membakar boneka yang mewakili hibah infrastruktur AS dalam protes terhadap hibah infrastruktur AS senilai $ 500 juta di bawah Millennium Challenge Corporation (MCC) di dekat parlemen di Kathmandu, Nepal 18 Februari 2022. REUTERS/Navesh Chitrakar
Perbesar
Pengunjuk rasa membakar boneka yang mewakili hibah infrastruktur AS dalam protes terhadap hibah infrastruktur AS senilai $ 500 juta di bawah Millennium Challenge Corporation (MCC) di dekat parlemen di Kathmandu, Nepal 18 Februari 2022. REUTERS/Navesh Chitrakar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Nepal menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa anti-program infrastruktur bantuan AS yang dipresentasikan di parlemen untuk diratifikasi, Minggu, 22 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Beberapa pengunjuk rasa terluka dalam bentrokan di pusat kita Kathmandu itu, kata saksi mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Millennium Challenge Corporation (MCC), sebuah badan bantuan pemerintah AS, pada tahun 2017 setuju memberikan hibah sebesar 500 juta untuk dolar AS untuk pembangunan saluran transmisi listrik sepanjang 300 kilometer dan proyek perbaikan jalan di Nepal.

Pejabat pemerintah mengatakan hibah itu tidak harus dibayar kembali dan tidak memiliki persyaratan, tetapi penentang mengatakan perjanjian itu akan merusak hukum dan kedaulatan Nepal karena anggota parlemen tidak akan memiliki kemampuan pengawasan yang cukup terhadap dewan yang mengarahkan proyek infrastruktur.

Menteri Komunikasi dan Informatika Gyanendra Bahadur Karki di parlemen mengatakan proyek akan menguntungkan 24 juta dari 30 juta penduduk Nepal.

"Hibah itu akan menjadi alat penting bagi pembangunan sosial-ekonomi negara," kata Karki di parlemen.

Partai-partai politik besar, termasuk anggota koalisi yang berkuasa, terpecah antara akan menerima atau menolak uang hibah AS.

Kedutaan Besar AS di Nepal menggambarkan hibah MCC senilai sebagai "hadiah dari rakyat Amerika dan kemitraan antara negara kita yang akan membawa pekerjaan dan infrastruktur ke Nepal dan meningkatkan kehidupan orang Nepal."

"Proyek ini diminta oleh pemerintah dan rakyat Nepal dan dirancang untuk mengurangi kemiskinan secara transparan dan menumbuhkan ekonomi Nepal," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam.

"Apakah para pemimpin Nepal meratifikasi MCC adalah keputusan yang harus dibuat Nepal, sebagai negara demokrasi yang berdaulat, dan keputusan Nepal sendiri."

Nepal sangat bergantung pada bantuan asing, dan para donor mengoordinasikan kebijakan bantuan pembangunan melalui Forum Pembangunan Nepal, yang anggotanya termasuk negara-negara donor dan organisasi keuangan internasional.

Reuters

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus