Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Ethiopia mengumumkan hari berkabung selama tiga setelah warganya diketahui tewas akibat kepalanya ditebas oleh kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Senin, 20 April 2015.
Menurut siara pers pemerintah yang diterima media massa, hari berkabung tersebut dimulai pada Selasa, 21 April 2015, ketika anggota parlemen akan bersidang membicarakan insiden pembantaian tersebut. Pada pertemuan itu juga dibahas soal pertimbangan negara memberikan respon atas kejadian itu.
Hari berkabung itu juga ditandai dengan pengibaran bendera negara setengah tiang di seluruh wilayah negara.
Dalam sebuah siaran video selama 29 menit melalui jejaring media sosial pada Ahad, 19 April 2015, kelompok militan ini memperlihatkan sejumlah warga Kristen Ethiopia ditangkap di Libya. Mereka ditembak atau dipenggal kepalanya oleh kelompok militan.
Redwa Hussein, juru bicara pemerintah Ethiopia, pada Ahad, 19 April 2015, mengatakan, dia sangat yakin bahwa para korban yang dihabisi nyawa itu merupakan migran Ethiopia yang mencoba memasuki wilayah Eropa.
Menanggapi aksi brutal tersebut, pimpinan Gereja Tewahedo Ortodox Ethiopia, Abune Mathias, mengutuk keras insiden yang dinilai keji itu.
AHRAM ONLINE | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini