Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ASYHAB memandang deretan tangki minyak raksasa dari balik jendela kantornya, suatu pagi, dua pekan lalu. Manajer Umum Kilang Unit Pengolahan Balongan IV itu tersenyum dengan wajah sumringah. Hari itu, mesin beroperasi normal di semua unit. Maka, menjelang senja hari, kilang itu akan mengalirkan 125 ribu barel minyak beserta semua hasil olahan residunya, melalui pipa sepanjang 211 kilometer, ke Ibu Kota.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo