Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Investigasi

Berita Tempo Plus

MENGHITUNG RUGI SETELAH MEGAINVESTASI

Dua miliar dolar lebih ditanam di Balongan, sepuluh tahun silam, dengan sebuah cita-cita megah tentang ekspor minyak yang menjanjikan laba dan kemakmuran. Nyatanya, proyek ini justru menjadi sumber mark-up dan korupsi. Patgulipatnya berlangsung rapi, sulit dilacak, dan melibatkan segelintir nama besar yang tetap melenggang, tak tersentuh hukum setelah sukses menjarah jutaan dolar dari areal kilang minyak itu. Balongan adalah warisan dan salah satu “prasasti” kebobrokan pembangunan gaya Orde Baru.


20 Februari 2000 | 00.00 WIB

MENGHITUNG RUGI SETELAH MEGAINVESTASI
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Hanya beberapa lembar laporan muncul di mesin faks. Namun, angka-angka di atasnya jelas menunjukkan satu hal: pemilik perusahaan di atas mestinya sosok yang bonafide, menyimpan uang gede dalam buku tabungan. Fasilitas yang boleh dia gunakan—tertera dalam laporan bank tersebut—misalnya antara lain dua kartu kredit Gold Visa (dengan batas maksimum US$ 30 juta) dan Gold Master (US$ 20 juta). Istrinya, Barbara Louise Odang—yang gemar berbelanja perhiasan di Tiffany, Singapura—juga menerima fasilitas serupa. Sang nyonya boleh menggesek kartu Gold Visa hingga US$ 35 juta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum