Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JARWAL, Mekah, akhir Januari 2004. Malam itu, seperti biasanya, suhu dingin membekap. Angin gurun berembus kencang menembus lorong-lorong kota hingga ke sebuah bangunan berlantai enam yang berdiri tegak di sisi Jalan Ummul Qura. Dinding gedung itu dicat putih bersih. Di lantai dasarnya ada tiga gerai kain surban milik orang Bangladesh yang selalu riuh di siang hari. Di bagian atas, sejumlah bilik berdempet-dempetan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo