Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Investigasi

Berita Tempo Plus

Tanjung Uma, Batu Sandungan di Pulau Batam

Pulau Batam kembali bergairah setelah ditetapkan pemerintah menjadi kawasan ekonomi khusus bersama Bintan dan Karimun pada tahun ini. Status baru itu mestinya akan mendorong Batam menjadi salah satu penghela ekonomi penting negeri ini.

Tetapi pagi-pagi kerikil tajam sudah menghadang. Kawasan Tanjung Uma, yang langsung berhadapan dengan Singapura, masih mangkrak kendati sudah dibangun selama satu dekade. Padahal, sedianya Tanjung Uma disiapkan untuk menjadi salah satu ujung tombak pengembangan Batam.

Kini terjadi saling menyalahkan antara Otorita Batam dan PT Ekamas Mandiri Perkasa, yang ditunjuk sebagai pengembang kawasan itu. Perusahaan yang di-back up nama-nama berpengaruh itu dianggap gagal menuntaskan kewajiban. Batam dalam ujian serius.

30 Oktober 2006 | 00.00 WIB

Tanjung Uma, Batu Sandungan di Pulau Batam
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dari kejauhan, lanskap salah satu sudut di Tanjung Uma, Batam, itu sungguh tak sedap dipandang mata. Ratusan rumah yang terbuat dari papan seadanya, dengan atap seng rombengan, bertebaran memenuhi salah satu sudut lahan. Kesan tak beraturan kian kental dengan masih mangkrak-nya berbagai sarana. Saluran air belum sempurna, dan jaringan jalan terputus di sana-sini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus