Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kira-kira habis tengah hari, perdana menteri yang berkuasa dalam imperium Seljuq di Bagdad, Nizam al-Mulk, baru selesai menyelesaikan urusan pemerintahan. Ingin beristirahat, negarawan berusia 74 tahun itu naik ke dalam tandunya, menuju tempat tetirah. Di jalan, seseorang berpakaian sufi mendekat, hendak menyampaikan sepucuk petisi. Nizam menerimanya. Belum selesai ia membaca dokumen yang disampaikan, sebilah pisau menikam jantungnya. Nizam tewas. Sejarah politik Islam sekali lagi bergerak dengan pertumpahan darah-dan kali ini mengenal para asasin.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo