Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DI hari-hari ini, tiap kali suara sirene ambulans menerobos hujan menuju permakaman, kematian seakan-akan hadir di beranda. Kita tertegun, kita tak bisa menganalisis. Momen final itu terlampau intens untuk diurai. Juga dalam pandemi yang ganas, kematian tak bisa jadi sebuah konsep. Ia pengalaman yang tak bisa diabstraksi. Bahasa perlu metafor untuk menyebut saat traumatis itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo