Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Editorial

Berita Tempo Plus

Penegakan Hukum Berbasis Viral

Proses hukum kasus Aditya Gunawan, anak AKBP Achiruddin, menunjukkan polisi baru mengusut perkara setelah viral.

28 April 2023 | 00.00 WIB

Ilustrasi: Tempo/Imam Yunni
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Imam Yunni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Pengusutan berubah jadi serba cepat setelah jadi gunjingan warganet.

  • Polisi masih pandang bulu dalam menegakkan hukum.

  • Penegakan hukum yang mementingkan citra tak menghadirkan keadilan yang sebenarnya.

APAKAH suatu perkara harus viral lebih dulu agar polisi mengusutnya? Proses hukum kasus penganiayaan mahasiswa bernama Ken Admiral oleh Aditya Gunawan, anak Ajun Komisaris Besar Polisi Achiruddin Hasibuan, menunjukkan kecenderungan tersebut. Dilaporkan ke polisi sejak Desember 2022, penanganan perkara berjalan bak siput. Pengusutan berubah jadi serba cepat setelah jadi gunjingan warganet.

Akhir tahun lalu, Ken bersama sejumlah kawannya mendatangi rumah Aditya untuk meminta pertanggungjawaban karena memukulnya di pelipis kanan dan memecahkan spion mobil sehari sebelumnya. Bukannya meminta maaf atau memberikan ganti rugi, Aditya malah menganiayanya. Tragisnya, kekerasan itu disaksikan oleh Achiruddin Hasibuan, Kepala Bagian Operasional Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Sebagai aparat penegak hukum, AKBP Achiruddin pasti tahu bahwa penganiayaan itu adalah tindak pidana. Ia tak hanya membiarkan kekerasan terjadi, tapi juga menggusah kawan-kawan Ken yang hendak melerai. Achiruddin bahkan disebut mengancam Ken dengan senapan laras panjang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Abdul Manan

Meliput isu-isu internasional. Meraih Penghargaan Karya Jurnalistik 2009 Dewan Pers-UNESCO kategori Kebebasan Pers, lalu Anugerah Swara Sarasvati Award 2010, mengikuti Kassel Summer School 2010 di Jerman dan International Visitor Leadership Program (IVLP) Amerika Serikat 2015. Lulusan jurnalisme dari kampus Stikosa-AWS Surabaya ini menjabat Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia 2017-2021.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus