Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendapat
Kabur Aja Dulu

Berita Tempo Plus

Kesejahteraan Dosen dan Fenomena Brain Drain

Ali Khomsan

Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB. Wakil Ketua Klaster Kesehatan Asosiasi Profesor Indonesia (API)

Banyak dosen dan sarjana Indonesia yang berkuliah di luar negeri enggan kembali. Kesejahteraan menjadi alasan utama.

1 Mei 2025 | 06.00 WIB

Ilustrasi: Tempo/Kuswoyo
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Kuswoyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Untuk menyekolahkan mahasiswa ke jenjang S-3 di luar negeri diperlukan dana Rp 1 miliar per orang.

  • Negara rugi karena program beasiswa tak optimal dan banyak orang pintar yang tak kembali ke Tanah Air.

  • Selain belum bisa memberikan kesejahteraan bagi dosen, pemerintah belum memperlakukan dosen secara adil.

BANYAK anak muda Indonesia yang berkuliah di luar negeri memilih melanjutkan kariernya di negara lain dan enggan pulang ke Tanah Air. Di media sosial, sebagian dari mereka memperlihatkan kehidupan serba nyaman dan karier prospektif. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mengapa mereka tidak tertarik pulang ke Indonesia?

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus