Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bahasa Indonesia pada dasarnya adalah bahasa yang kaku, agak formalistik, dan kurang santai. Pada era Orde Baru, bahasa Indonesia yang tak santai ini makin gerah karena dibebani feodalisme yang membedakan penggunaan bahasa bagi mantan menteri dengan bagi bekas tukang parkir, mantan pejabat dengan bekas penjahat. Srimulat selalu menggunakan campuran bahasa daerah dalam banyolan mereka untuk menciptakan suasana santai. Kalau ingin memancing tawa, mereka menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena di tangan mereka, formalitas bahasa Indonesia jadi benar-benar menggelikan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo