Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SETELAH Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk membuang lumpur panas Sidoarjo ke laut, dalam sidang kabinet pekan lalu, bukan berarti keadaan di lapangan menuju normal. Semburan lumpur di areal pengeboran PT Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo, yang sudah terjadi sejak 120 hari lalu, justru membutuhkan penanganan kian intensif. Volume semburan lumpur yang beberapa waktu lalu 50 ribu meter kubik sehari, sekarang sudah 130 ribu meter kubik. Setiap pagi, begitu penduduk setempat bangun tidur, lumpur sudah meluas hampir dua setengah kali lapangan sepak bola.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo