Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Khusus di pagi itu W, melihat ke luar jendela, ke arah langit yang masih belum terang penuh, dan bertanya, atau berdoa, atau berharap-harap cemas: ”Tuhan seluruh alam, akan bebaskah kita hari ini dari kebencian?”—sambil tak sadar ia pakai kata ”kita” di kalimat itu. Seakan-akan ”Tuhan” termasuk subyek yang ikut bertanya. Mungkin karena ia tak tahu di mana Tuhan—jangan-jangan Tuhan akrab merasuk ke dalam dirinya—atau mungkin karena ia makin merasa, di dunia yang berhari-hari dipanasi politik dan maki-maki dan suara bising di TV, Tuhan juga perlu teman untuk melawan kebencian dan kebisingan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo