Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DI mana-mana, buku dianggap sebagai bagian dari mencerdaskan bangsa. Di Indonesia, dalam beberapa hari belakangan, muncul buku yang meresahkan masyarakat: buku berisi bom. ”Buku” jenis inilah yang sekarang menjadi alat teror dan diterima berbagai kalangan. Pengirim bom itu—entah teroris sejati atau sekadar pengidap kelainan jiwa—seolah memiliki daftar nama pesohor yang layak dijadikan ”perwakilan” penerima bom.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo