Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Slamet di Jawa Tengah diketahui pernah meletus besar setidaknya tujuh kali di masa lalu. Ahli vulkanologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Agung Harijoko, yang mengungkapkan melalui penelitian terhadap endapan awan panas yang ditemukan yang disebut sebagai aliran scoria.
"Dari peta PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) itu ada sampai daerah KRB (Kawasan Rawan Bencana) 3, itu artinya masuk ke arah Guci di daerah Tegal," kata Agung, Senin 13 April 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Agung mengatakan menemukan sampai tujuh lapisan aliran scoria itu yang cukup tebal di kawasan Guci yang sejuk. Aliran itu, dijelaskannya, menunjukkan gunung itu pernah meletus menghasilkan awan panas yang alirannya mencapai Guci. Tujuh lapisan aliran scoria berarti pula tujuh letusan berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Oleh karena itu, ia menduga tentang kemungkinan adanya perulangan erupsi yang cukup besar di masa mendatang. "Cuma kita tidak tahu perulangannya berapa lama lagi, berapa tahun lagi. Tapi potensi akan ada letusan besar di Slamet itu ada kalau melihat sejarah erupsi masa lalunya," kata dia.
Berdasarkan riset gunung api Indonesia di laman Badan Geologi Kementerian ESDM, aliran scoria juga bisa ditemukan di Gunung Serawerna yang terletak di Pulau Teon, Maluku Tengah. Aliran lava dan scoria berkomposisi andesit disebut produk letusan gunung bertipe strato ini.
Aliran scoria juga menandai letusan kuat di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Fragmennya menyusun endapan batuan aliran piroklastik bersama fragmen litik dan batuapung yang tersebar di puncak kaldera gunung itu.