Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Ada Fosil Kerang Laut di Kawasan Bukit Danau Emfote Papua, Dulu Lautan?

Temuan fosil ini menguatkan teori bahwa pada masa lalu wilayah tersebut adalah laut.

8 Juli 2021 | 17.38 WIB

Peneliti Balai Arkeologi Papua menemukan fosil kerang laut di perbukitan kawasan Danau Emfote, terletak di sebelah selatan Danau Sentani, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua, yang menguatkan teori bahwa pada masa lalu, wilayah tersebut adalah laut. Kredit: Balai Arkeologi Papua
Perbesar
Peneliti Balai Arkeologi Papua menemukan fosil kerang laut di perbukitan kawasan Danau Emfote, terletak di sebelah selatan Danau Sentani, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua, yang menguatkan teori bahwa pada masa lalu, wilayah tersebut adalah laut. Kredit: Balai Arkeologi Papua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta- Balai Arkeologi Papua berhasil menemukan fosil kerang laut di perbukitan kawasan Danau Emfote, terletak di sebelah selatan Danau Sentani, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua. Menurut penelitinya, Hari Suroto, temuan ini menguatkan teori bahwa pada masa lalu wilayah tersebut adalah laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Danau Sentani adalah laut, kemudian terjadi proses geologi atau pengangkatan daratan,” ujar dia saat dihubungi, Kamis, 8 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Danau Emfote, yang terletak di sebelah selatan Danau Sentani, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua. Kredit: Balai Arkeologi Papua

Kawasan Danau Emfote, atau para traveler menyebutnya Danau Love karena bentuknya, merupakan danau yang berada di ketinggian. Untuk menuju ke sana, dari tepi Danau Sentani perlu berjalan sekitar satu jam menyusuri jalan alternatif.

Perairan Sentani yang sebelumnya berair asin dan terhubung dengan laut, kata Hari, kemudian terpisah oleh perbukitan hasil pengangkatan. Proses selanjutnya, air asin terbuang menuju laut melalui Sungai Jaifuri, dan tergantikan oleh 26 sungai air tawar yang bermuara di Danau Sentani. “Sungai ini bersumber dari pegunungan Cyclops.”

Fauna air asin di Sentani, arkeolog lulusan Universitas Udayana itu melanjutkan, kemudian beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dia memberikan contoh adanya ikan hiu gergaji Sentani, yang sebenarnya merupakan ikan laut, kemudian beradaptasi menjadi ikan air tawar.

Ikan hiu gergaji ini terakhir ditangkap nelayan pada 1970-an, setelah itu dianggap punah. “Ingatan masyarakat Sentani tentang ikan hiu gergaji ini, saat ini dapat dijumpai dalam karya seni Sentani, dilukiskan pada kulit kayu atau tiang rumah tradisional,” kata Hari.

 

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus