Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

BMKG Bakal Tambah Radar Cuaca di Natuna, Genjot Akurasi Peringatan Dini

Pengadaan radar cuaca dan maritim masuk dalam program penggunaan anggaran relaksasi senilai Rp1,88 triliun untuk BMKG pada 2025

7 Mei 2025 | 08.10 WIB

Tim BRIN dan BMKG memantau citra radar BMKG yang menjadi rangkaian operasi TMC yang dilaksanakan di Lanud Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Jumat, 24 Februari 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perbesar
Tim BRIN dan BMKG memantau citra radar BMKG yang menjadi rangkaian operasi TMC yang dilaksanakan di Lanud Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Jumat, 24 Februari 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berencana menambah perangkat radar dan sistem pendukung pemantauan cuaca dan kelautan domestik dalam waktu dekat. Dalam rapat dengar pendapat di Komisi Meteorologi atau Komisi V DPR RI, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya ingin memperkuat program prioritas pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Dalam bidang ketahanan pangan dan mitigasi bencana alam,” ujarnya dalam rapat yang diadakan pada Selasa, 6 Mei 2025, dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rencana tersebut merupakan bagian dari program penggunaan anggaran relaksasi senilai Rp1,88 triliun untuk BMKG pada 2025. Merujuk rencana Strengthening Climate and Weather Service Capacity-Phase II (SIMM2) yang dipaparkan Dwikorita, BMKG akan menambah 1 unit radar C-band atau radar cuaca di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. Ada juga rencana penambahan 4 unit radar S-band untuk memperluas jangkauan deteksi hujan dan awan.

Dwikorita menyebut Natuna termasuk wilayah yang masih kekurangan fasilitas tersebut. “Kami juga akan memasang 20 radar high frequency untuk memperkuat pemantauan gelombang laut dan arus di wilayah perairan Indonesia,” tuturnya.

Penambahan radar ini diklaim sebagai bagian penting mitigasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, gelombang tinggi, dan angin kencang. Frekuensi kejadian beberapa bahala itu belakangan terus meningkat akibat perubahan iklim.

Selain radar, BMKG juga akan meningkatkan kapasitas superkomputer untuk pengolahan data numerik. Lembaga meteorologi nasional ini jua akan memperluas Automatic Weather Observing System (AWOS) di sejumlah bandara di area 3T, singkatan dari wilayah terdepan, terluar, tertinggal.

“Kecepatan dan ketepatan informasi peringatan dini bisa lebih ditingkatkan,” kata Dwikorita.

Pengembangan sistem pemantauan ini, kata dia, melibatkan kerja sama lintas lembaga, termasuk pemerintah daerah dan mitra internasional dalam bidang teknologi dan pelatihan sumber daya manusia. Dwikorita optimistis semua rencana penambahan peralatan operasi utama ini bisa terealisasi dengan pagu anggaran BMKG yang sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus