Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Kota Serang dan sekitarnya sejak Senin malam, 28 Februari 2022, hingga Selasa pagi, membawa dampak banjir. Sungai Cibanten yang melintasi Kasemen, Kota Serang, Banten, meluap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, hujan deras tersebut dipicu pertemuan angin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Di wilayah Banten, Serang, ada pola pertemuan angin yang menyebabkan awan hujan tumbuh intensif, sehingga curah hujannya tinggi,” kata Miming sembari memperlihatkan peta pergerakan angin pada 1 Maret 2022 pukul 07.00 WIB. Terlihat angin di atas wilayah Serang, Banten, tertulis 22 knot.
Intensitas curah hujan harian di Indonesia pada 28 Februari 2022. (BMKG)
Secara umum kejadian cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh aktivitas dinamika atmosfer yang mengakibatkan pertumbuhan awan hujan menjadi sangat intens, seperti adanya pola konvergensi yang membentuk area perlambatan massa udara di wilayah Provinsi Banten, dan diperkuat dengan tingkat labilitas dan kebasahan udara yang tinggi.
Menurut Miming, keberadaan siklon tropis Anika saat itu tidak berdampak langsung kepada kejadian cuaca ekstrem di wilayah Banten. “Tetapi secara tidak langsung turut memicu pembentukan pola konvergensi angin di wilayah Banten.”
Sedangkan curah hujan yang ditimbulkan sebesar 180,4 mm berdasarkan catatan Badan Meteorologi Maritim Seram. Angka ini merupakan angka tertinggi se-Indonesia pada hari itu dan masuk di kategori ekstrem.
Indikator curah hujan dengan kategori sedang adalah 20-50 mm/hari, lebat (50-100 mm/hari), sangat lebat (100-150 mm/hari) hingga ekstrem ( > 150 mm/hari). Pada hari itu, Padang Pariaman juga berada di kategori ekstrem, dengan curah hujan 151 mm.
Banjir di Provinsi Banten merendam 12 kecamatan dan 22 desa. Akibat banjir itu, 3.960 rumah tergenang dan 700 warga terpaksa mengungsi. "Bahkan lima orang meninggal akibat bencana banjir," ujar Kepala Bidang Humas Polda Banten Komisaris Shinto Silitonga di kantornya, Rabu.
Banjir Serang juga menyebabkan lima kecamatan di Kota Serang terendam, yaitu di Kecamatan Kasemen, Serang, Cipocok Jaya, Taktakan dan Curug. Ada lima desa di wilayah tersebut yang terdampak banjir, dan 2.203 rumah terendam.
Di Kabupaten Pandeglang, tujuh kecamatan terdampak, yaitu di Kecamatan Labuan, Cadasari, Patia, Saketi, Pandeglang, Mandalawangi, Pulosari. Sebanyak 17 desa dan 1.757 rumah tergenang.
Baca:
Khawatir Banjir Bandang, Warga Pasaman Barat Mengungsi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.