Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kediri - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, telah mengevakuasi induk ular piton dengan panjang sekitar empat meter serta puluhan anaknya. Proses evakuasi yang dibantu petugas pemadam kebakaran itu dilakukan di wilayah Kelurahan Manisrenggo, pada Kamis sore lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memang musim pancaroba ini, peralihan dari kemarau ke hujan, ular waktunya menetas. Kami imbau warga waspada," kata Operator Unit Reaksi Cepat BPBD Kota Kediri, Jaenal Arifin, Jumat 5 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaenal menuturkan, anak-anak ular itu kemungkinan baru menetas, sebab masih dirasanya hangat. Jumlahnya sekitar 30 ekor dengan panjang masing-masing sekitar 0,5 meter.
Proses evakuasinya sempat terkendala karena lokasi ular piton itu berada di celah pohon bambu dan rerumputan yang rimbun. Selain itu, saat hendak ditangkap, puluhan ular itu hendak melarikan diri. Namun, diyakinkan, seluruhnya berhasil ditangkap.
"Sudah dibawa seluruhnya ke BKSDA Banyakan. Anak-anaknya itu baru menetas, mungkin satu hari atau baru lima menit lahir," kata Jaenal.
Ia juga mengatakan, sebelumnya warga juga mengadukan beberapa ternak mereka seperti ayam hilang begitu saja. Warga sempat menduga dimakan ular, namun warga belum mengetahui bentuknya.
Begitu mengetahui ada ular besar di lokasi dekat pepohonan bambu, warga langsung melapor dan tim datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Lokasi langsung bisa dinilai petugas sebagai habitat ular karena dekat dengan air (Sungai Brantas) dan tempat yang rimbun.
Jaenal meminta warga segera melapor jika ada temuan ular lagi, termasuk ular piton. Nantinya, dia menjanjikan, petugas segera ke lokasi untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi.