Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kairo - Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir pada Sabtu, 14 November 2020, mengungkap temuan 100 peti mati kuno yang belum lama ini digali di Provinsi Giza, tak jauh dari ibu kota Kairo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Hari ini, kami umumkan penemuan 100 peti mati warna-warni yang masih tersegel dari era Ptolemaik. Peti-peti ini ditemukan di situs pemakaman Saqqara di Giza," kata Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir Khaled al-Anany kepada Xinhua di lokasi penemuan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kekuasaan Dinasti Ptolemaik di Mesir berlangsung selama 275 tahun, dari tahun 305 SM hingga 30 SM.
Anany menambahkan, banyak artefak, topeng serta patung penguburan juga ditemukan di situs pemakaman itu, dan 100 peti mati tersebut berada dalam kondisi yang sangat terpelihara.
"Pekerjaan belum selesai di situs ini, misi kami adalah melanjutkan penggalian, kami mungkin akan mengumumkan lebih banyak penemuan dari situs ini sebelum akhir tahun," ungkap sang menteri.
Lebih lanjut, Anany menekankan bahwa Saqqara merupakan daerah yang kaya dengan barang purbakala, dan dia mengaku sangat bangga melihat penemuan tersebut dilakukan oleh misi arkeologi Mesir.
Menurutnya, penemuan semacam itu dapat membantu publik untuk mempelajari lebih banyak tentang praktik pemakaman di Saqqara selama periode tersebut. "Ini membantu kami mengetahui lebih banyak tentang praktik dan teknik mumifikasi di daerah itu."
Anany mengungkapkan peti-peti tersebut akan dipamerkan di Museum Besar Mesir, Museum Nasional Peradaban Mesir, Museum Mesir di Kairo, serta Museum Ibu kota Administratif Baru.
Sebelumnya, pada 3 Oktober lalu, Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir juga mengumumkan penemuan 59 peti mati dalam kondisi yang masih sangat terjaga di Saqqara.
Adapun 100 peti mati yang baru, serta 40 patung dewa kuno Ptah, ditemukan di tiga lubang sedalam 12 meter.
Selain itu, ditemukan pula 20 kotak kayu Dewa Horus, dua patung kayu seseorang yang disebut "Phnomus", sejumlah patung ushabti, jimat dan empat topeng penguburan berlapis emas di situs pemakaman yang sama.
Saat pengumuman pada Sabtu, yang dihadiri oleh sejumlah besar pejabat Mesir, duta besar asing dan tokoh masyarakat, para ahli dari kementerian membuka sebuah peti mati yang berisi mumi di dalamnya dan melakukan pemeriksaan X-ray pada mumi tersebut.
Hasilnya menunjukkan mumi itu adalah seorang laki-laki, dengan kisaran usia 40-45 tahun, dan memiliki tinggi sekitar 165-175 sentimeter.
"Penemuan ini sangat penting mengingat jumlah peti mati yang ditemukan," kata Sekretaris Jenderal Dewan Kepurbakalaan Tertinggi Mesir Mostafa Waziri kepada Xinhua. Diketahui, Waziri memimpin misi Mesir yang berujung pada penemuan peti mati tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa peti-peti mati itu milik pejabat tinggi dan orang kaya. "Peti-peti ini menunjukkan mumi di dalamnya berasal dari keluarga kaya," jelasnya. "Bahan, dekorasi, serta teknik mumifikasi mengungkap status prestisius dari pemilik peti mati tersebut."
Waziri menyoroti pentingnya penemuan yang dihasilkan oleh misi Mesir, dan mencatat bahwa sekitar 95 persen dari penemuan yang dibuat dalam tiga tahun terakhir di situs itu merupakan hasil kerja keras tangan-tangan orang Mesir.
Negara di Afrika Utara tersebut menghasilkan beberapa penemuan arkeologi berskala besar dalam beberapa tahun terakhir di berbagai bagian wilayahnya, termasuk berbagai makam Firaun, patung, peti mati, dan mumi.
ANTARA | XINHUA