Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 91S dan 93P Picu Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Gelombang Hingga 6 Meter, Siaga Jateng dan NTT

Bibit siklon 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, barat daya Banten, sedangkan bibit siklon 93P di Teluk Carpentaria, selatan Papua.

13 Maret 2024 | 08.46 WIB

Bibit Siklon Tropis 91S dan 93P (BMKG)
Perbesar
Bibit Siklon Tropis 91S dan 93P (BMKG)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau dua bibit siklon tropis, 91S dan 93P. Bibit siklon 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, barat daya Banten, sedangkan bibit siklon 93P terpantau di Teluk Carpentaria, selatan Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Bibit siklon tropis 91S tepatnya di sekitar 13.3 LS 105.6 BT dengan kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 996 hPa bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia. “Potensi bibit siklon 91S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori sedang-tinggi,” ujar BMKG dalam prakiraan cuaca untuk Rabu, 13 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara bibit siklon tropis 93P tepatnya di sekitar 11.4°LS 138.6°BT dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1005 hPa bergerak ke arah timur-tenggara. “Prediksi potensi bibit siklon 93P untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori Rendah,” ujar BMKG.

Dampak tidak langsung bibit siklon 91S adalah hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di pesisir selatan Jawa. Selain itu bibit siklon berdampak pada gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Pulau Enggano hingga Lampung , Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, perairan selatan Sumba, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT. Dampak gelombang sangat tinggi 4-6 meter berpotensi di Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah dan NTB.

Dampak tidak langsung bibit siklon 93P adalah hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di Papua bagian selatan dan Maluku bagian tenggara. Selain itu bibit siklon berdampak pada gelombang tinggi 2,5-4 meter di Laut Arafuru.

Sumatra secara umum cerah berawan, namun Bengkulu, Lampung, Sumatra Selatan berpotensi hujan sedang. Jawa secara umum hujan ringan, namun Jawa Barat, DKI Jakarta berpotensi hujan sedang, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah berpotensi hujan lebat.

Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT)  secara umum hujan ringan, namun berpotensi hujan lebat. Kalimantan secara umum cerah berawan, namun Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat berpotensi hujan sedang. Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara berpotensi hujan lebat.

Sulawesi secara umum cerah berawan, namun Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah berpotensi hujan sedang. Sulawesi Selatan berpotensi hujan lebat. Maluku dan Papua secara umum cerah berawan, namun berpotensi hujan lebat.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara - timur dengan kecepatan angin berkisar 4 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 6 - 35 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung, Selat Sunda, perairan selatan Banten dan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Jawa, Perairan Barat Sulawesi Selatan, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Perairan Utara Flores, Laut Banda, Perairan Sermata - Tanimbar, dan Laut Arafuru.

Suhu udara di wilayah Indonesia diperkirakan berkisar antara 20 hingga 34 derajat Celsius dengan kelembaban udara berkisar antara 50 hingga 100 persen.

Waspadai adanya potensi banjir rob yang berpotensi terjadi di pesisir Sumatra, pesisir Kepulauan Riau, pesisir Banten, dan pesisir Maluku Utara.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus