Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Selang 1,5 Jam, Gempa Kedua di Flores Diduga Terpicu Gempa Pertama

Ada dugaan gempa kedua terjadi karena efek picuan statis dari gempa pertama yang lamanya terpaut sekitar hampir 1,5 jam

23 Juli 2022 | 20.48 WIB

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Perbesar
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat dua gempa signifikan dari Laut Flores pada Sabtu siang, 23 Juli 2022. Kedua gempa itu dinilai menarik karena berbeda mekanisme dan sumbernya namun diduga berkaitan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Sehingga ada dugaan gempa kedua terjadi karena efek picuan statis atau static triggering dari gempa pertama yang lamanya terpaut sekitar hampir 1,5 jam,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari keterangan tertulis BMKG, kedua gempa berdasarkan pemutakhiran data, sama-sama bermagnitudo 5,4. Guncangan pertama pada pukul 13.09.17 WIB, yang kedua menyusul pada pukul 14.35.46 WIB.

Gempa pertama terletak pada koordinat 7,65° LS dan 122,43° BT, tepatnya di Laut Flores dengan kedalaman 11 kilometer. Sementara episenter gempa kedua pada koordinat 7,57° LS dan 122,45° BT yang juga di Laut Flores dengan kedalaman 12 kilometer.

“Jarak episenter gempa pertama dan kedua terpaut relatif berdekatan, yaitu hanya sekitar 4,2 kilometer,” ujar Daryono.

Tergolong sama sebagai gempa dangkal, mekanisme sumber gempa pertama bergerak secara geser atau strike-slip. Adapun gempa kedua bermekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Menurut Daryono, kedua gempa itu tidak terletak pada jalur sumber gempa Sesar Naik Flores atau Flores Back-Arc Thrusting yang sudah dikenal kalangan ahli kebumian. Lokasi sumber gempanya lebih ke arah utara.

Dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Pulau Kalaotoa di Kepulauan Selayar,  Ende, Maumere, Larantuka, Lewoleba dalam skala intensitas III MMI. Getaran gempa dirasakan warga di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.

“Beberapa warga sembat lari berhamburan keluar rumah saking terkejut karena guncangan terjadi secara tiba-tiba,” kata Daryono.

Hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempa itu tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya yang relatif kecil. Dari hasil pemantauan hingga pukul 15.58, tercatat satu kali aktivitas gempa susulan bermagnitudo 4,0 pada pukul 15.19.

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus