Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Semburan Awan Panas Bertubi-tubi dari Puncak Gunung Merapi Hari Ini

BPPTKG Yogyakarta mencatat aktivitas Gunung Merapi berupa guguran awan panas yang lebih intensif pada Rabu, 30 Juni 2021.

30 Juni 2021 | 21.19 WIB

Seorang relawan memantau hujan abu setelah terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi, di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat, 25 Juni 2021. Luncuran awan panas terjauh selama Gunung Merapi berstatus Siaga sejak November tahun lalu ini diikuti pula hujan abu sejumlah titik sekitar Merapi. Foto: BPBD Sleman
Perbesar
Seorang relawan memantau hujan abu setelah terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi, di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat, 25 Juni 2021. Luncuran awan panas terjauh selama Gunung Merapi berstatus Siaga sejak November tahun lalu ini diikuti pula hujan abu sejumlah titik sekitar Merapi. Foto: BPBD Sleman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat aktivitas Gunung Merapi berupa guguran awan panas yang lebih intensif pada Rabu, 30 Juni 2021. Secara bertubi-tubi, dalam periode enam jam saja, 12.00-18.00 WIB, Merapi memuntahkan guguran awan panas sebanyak sembilan kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Guguran awan panas atau yang dilebih dikenal masyarakat lokal sebagai wedhus gembel terjadi mulai pukul 15.13 WIB dan yang terakhir 17.57 WIB. Amplitudo maksimal terukur sebesar 60 milimeter dan durasi maksimal 128 detik. Seluruhnya merangkai menjadi 12 muntahan awan panas yang terjadi di periode 00.00-18.00 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di periode ini juga ditandai kejadian lava pijar Merapi yang lebih sedikit dibandingkan guguran awan panas, yakni sebanyak delapan kali. "Secara keseluruhan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih di Level III atau Siaga," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Rabu.

Aktivitas awan panas di Gunung Merapi hari ini tercatat paling intensif sejak statusnya dinaikkan menjadi Siaga pada 5 November 2020. Biasanya, jumlah kejadian luncuran awan panas dalam sehari tak setinggi guguran lava pijar.

Sebagai contoh, pada 26 Juni lalu awan panas dalam sehari tercatat sebanyak tiga kali sedangkan lava pijar sebanyak 19 kali. Lalu pada 27 Juni awan panas dalam sehari hanya satu kali sedangkan lava pijar mencapai 15 kali. Berikutnya pada 28 Juni awan panas terjadi sebanyak empat kali dan lava pijar sebanyak 13 kali. Pada 29 Juni juga Merapi memuntahkan tiga kali awan panas berbanding 20 kali lava pijar.

"Erupsi Merapi tahun 2021 ini bertipe efusif dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran," kata Hanik

Jarak luncur awan panas yang terjadi hari ini masih dalam jarak prakiraan potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, yaitu tiga kilometer dari puncak untuk Sungai Woro serta lima kilometer dari puncak untuk Kali Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan ancaman bahaya berupa lontaran material dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus