Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEPOKOK kayu itu rebah. Suaranya berdebam-. Tiga lelaki, dengan kapak di tangan dan keringat se-besar jagung membasahi dahi, bernapas lega. Hari itu pohon se-tinggi 30 meter telah mere-ka kalahkan. Ada beberapa ba-tang lagi menunggu untuk ditebang. Di sudut lain, belasan laki-laki bertelanjang dada me-lakukan kegiatan serupa. Berbekal peralatan tradisional- seperti parang, kapak, dan beliung mereka bahu-membahu menebang pohon.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo