Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Terjadinya Bencana Tsunami yang Disebabkan Gempa Bumi

Jepang diterjang tsunami setelah dihantam gempa bumi yang berkekuatan 7,6 Skala Richter. Apa penyebabnya?

4 Januari 2024 | 07.35 WIB

Foto kombinasi menunjukkan reruntuhan di Onagawa, kota yang dilanda tsunami di Prefektur Miyagi, timur laut Jepang pada 18 Maret 2011, dan kompleks komersial yang dibangun di area yang sama, digambarkan pada 31 Jannuari 2021, sebelum Peringatan 10 tahun bencana. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
Perbesar
Foto kombinasi menunjukkan reruntuhan di Onagawa, kota yang dilanda tsunami di Prefektur Miyagi, timur laut Jepang pada 18 Maret 2011, dan kompleks komersial yang dibangun di area yang sama, digambarkan pada 31 Jannuari 2021, sebelum Peringatan 10 tahun bencana. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang dihantam gempa bumi yang bermagnitudo 7,6 pada Senin, 1 Januari 2024 dan menyebabkan sebanyak 62 warga tewas. Lebih lanjut, akibat gempa tersebut, Prefektur Ishikawa menjadi daerah yang paling parah terkena dampak dari gempa tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Operasi pencarian korban masih terus berlangsung, tetapi berlangsung sulit karena akibat gempa tersebut, Prefektur Ishikawa menjadi kota tanpa listrik. Selain kehilangan suplai listrik, gempa tersebut juga menyebabkan setidaknya 25 rumah ambruk dan memicu kebakaran yang melalap 200 rumah di Wajima, serta 50 rumah lainnya di kota Suzu rata dengan tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan laporan dari siaran TV lokal NHK, selain menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap rumah dan beberapa infrastruktur, juga menggetarkan Peninsula Noto yang berada di Prefektur Ishikawa, sehingga memicu alarm dini tsunami hingga ke Rusia.

Mmeskipun terdapat peringatan dini akan terjadinya tsunami setelah gempa yang melanda. Namun demikian, Agensi Meteorologi Jepang dengan segera menurunkan status peringatan tsunami menjadi “tsunami warning”, yang menandakan bahwa gelombang tsunami diprediksi hanya setinggi maksimal 3 meter.

Penyebab Tsunami

Tsunami merupakan salah satu bencana yang penyebabnya diakibatkan oleh gempa bumi, baik yang bersifat tektonik maupun vulkanik. Lebih lanjut, berdasarkan keterangan yang dikutip dari laman Noaa.gov, tsunami dapat dipahami sebagai sebuah serangkaian gelombang air laut yang dapat menjalar dengan kecepatan yang dapat mencapai hingga 900 kilometer per jam.

Gempa bumi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya tsunami, selain gempa biasanya tsunami juga disebabkan oleh getaran yang terjadi di bawah laut. Kendati demikian, tidak semua gempa bisa menyebabkan tsunami, biasanya hanya gempa tertentu saja yang dapat menyebabkan tsunami, misalnya pusat gempa terjadi di dasar laut dengan kedalaman pusat gempa yang kurang dari 60 kilometer, disertai dengan magnitudo gempa yang melebihi 7,6 Skala Richter.

Meskipun demikian, gempa yang memiliki magnitudo sebesar 6,5 hingga 7,5 biasanya tidak langsung menyebabkan tsunami. Namun demikian, masih memiliki potensi untuk menimbulkan efek sekunder seperti longsor bawah laut yang dapat menjadi salah satu faktor terjadinya tsunami.

Lebih lanjut, seperti dikutip dari laman Itic.ioc-unesco.org, gempa bumi yang terjadi di bawah laut merupakan penyebab utama terjadinya tsunami. Gempa bumi tersebut terjadi akibat dari pertemuan antara dua lempeng bumi yang saling bertabrakan, dan ketika saling bertumbuk maka akan terjadi pola sesar naik serta turun

Masih dilansir dari laman Itic.ioc-unesco.org, ketika lempeng bergerak secara vertikal, maka hal tersebut akan memicu air di atasnya untuk membentuk gelombang ke segala arah, termasuk ke arah daratan yang akan menyebabkan tsunami. Sesuai mekanisme terjadinya, setidaknya 80 persen fenomena tsunami terjadi di kawasan Ring of Fire yang merupakan zona subduksi.

RENO EZA MAHENDRA I YUDONO YANUAR

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus