Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Telepon genggam Blessmiyanda tiba-tiba berdering. Jumat 19 November itu, dia sedang menatap hamparan laut dari Pulau Pramuka. Ini masih hari-hari suasana Lebaran, tapi kabar yang ia terima membuat dahi Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Masyarakat dan Sumber Daya Laut Kabupaten Kepulauan Seribu itu berkerut. "Aah, datang lagi," keluhnya pendek sambil menutup telepon. Memang, bukan kabar bagus: genangan minyak mentah (crude oil) menyerbu Kepulauan Seribu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo