Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

51 Tahun Susi Susanti, Awal Berlatih Tantang Tukang Becak Tanding Bulu Tangkis

Susi Susanti, legenda hidup bulu tangkis Indonesia berulang tahun ke-51. Ia berlatih sejak kanak-kanak

11 Februari 2022 | 15.25 WIB

Lagenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti berlari sambil membawa obor Asian Games 2018 saat prosesi Torch Relay Asian Games 2018 di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu, 21 Juli 2018. Selanjutnya pawai obor Asian Games tersebut akan dibawa ke  Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA
Perbesar
Lagenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti berlari sambil membawa obor Asian Games 2018 saat prosesi Torch Relay Asian Games 2018 di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu, 21 Juli 2018. Selanjutnya pawai obor Asian Games tersebut akan dibawa ke Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 11 Februari, adalah hari kelahiran Susi Susanti. Ia adalah legenda hidup bulu tangkis Indonesia yang berhasil membawa pulang medali emas pertama bagi Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sam Setyautama dalam bukunya berjudul Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia menulis bahwa Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 11 Februari 1971. Ia adalah putri kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Risad Haditono sedangkan ibunya bernama Benawati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Susi sudah mengenal dunia bulu tangkis sejak umurnya belia. “Di usia 6, 7 tahun saya mengenal bulu tangkis. Masih kecil sekali,” Kata Susi seperti dikutip Tempo dari laman YouTube Helmy Yahya Bicara, Senin, 2 Agustus 2021.

Hal ini karena orang tua Susi yang memang menekuni bulu tangkis secara profesional. Dalam Buku Berjudul Air Mata Susi Susanti di Olimpiade Barcelona yang disusun oleh Pusat Data dan Analisa Tempo, orang tua Susi yang sudah sering menjuarai kejuaraan Bulu Tangkis ingin agar Susi mengikuti jejak mereka.

Susi Susanti Berlatih Sejak Kecil

Demi mewujudkan keinginan tersebut, orang tua Susi mulai melatih footwork Susi sebagai langkah dasar dalam bermain bulu tangkis. Latihan ini dilakukan setiap pagi sebelum Susi berangkat ke sekolah.

Setelah menguasai footwork, Susi diberi raket yang tangkainya sudah dipotong. Sejak saat itu, Susi asik menepuk-nepuk kok, dengan siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Bahkan Susi sempat menantang tukang becak langganannya di jalan tanah depan rumah Susi ketika usianya masih 8 tahun.

Fisik Susi juga dilatih dengan kebiasaannya yang gemar tanding lari. Sejak kecil, Susi tidak ingin bertanding dengan teman wanitanya karena ia pasti selalu menang. Karena itu, Susi lebih memilih melawan laki-laki.

Kelebihan Susi ini kemudian membuat Pamannya, Anton Purwosugiono, meliriknya. Pemilik klub bulu tangkis Tunas Inti Tasikmalaya ini kemudian melatih Susi pada usia 10 tahun. Tidak lama kemudian, Susi menjadi juara bulu tangkis tingkat SD se-Priangan.

Program Latihan Ketat Susi Susanti

Susi kemudian diminta ke Jakarta dan pindah sekolah ketika naik ke kelas 2 SMP untuk bergabung di klub Jaya Raya. Selama di Jakarta, Susi menghabiskan harinya dengan berlatih dan bersekolah. “Saya ini jadi kuper, kurang pergaulan,” kata Susi.

Latihan fisik Susi terus digembleng oleh Sepupunya, Dede Dewanto. Susi diberi jatah lari yang lebih banyak daripada teman-temannya. Latihan ini berbuah manis hingga Susi direkrut sebagai atlet Pelatnas Pratama dan tidak lama setelahnya statusnya naik ke Pelatnas Utama. Sejak saat itu, yaitu pada 1987, Susi tinggal di flat Jalan Manila, Senayan.

Di sini, program latihan Susi terus ditingkatkan. Bahkan, setelah berhasil menggondol tiga gelar di kejuaraan Yunior Dunia Bimantara 1987 di nomor tunggal, ganda, dan ganda campuran, Susi tidak mendapatkan jatah istirahat yang cukup.

Dari jam 7 pagi hingga siang, Susi Susanti harus menjalani program latihan badminton. Setelah istirahat selama 3 jam, latihan sore hingga malam harus dijalani Susi. Tidak ada waktu untuk Susi menyalurkan hobi membaca komik silat serial Tapak Sakti dan Tiger Wong. Karena jika ada waktu luang, Susi harus kursus bahasa Inggris.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus