Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amin Suryana melaju pelan bagai ular yang merayap di aspal licin. Berkelok-kelok, lamban sekali. Dengan tubuh bermandikan keringat, ia berupaya menggenjot sepeda lebih cepat, tapi terhadang terjalnya tanjakan Emen yang membelit lereng Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Akhirnya, lelaki 28 tahun ini memilih jalan aman: menggenjot pelan tapi pasti. Toh, dua pembalap lain, saingan terberatnya, sudah ditinggalkannya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo