Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan luar arena antara dua petinju wanita Amerika Serikat, Claressa Shields dan Laila Ali, masih terus terjadi. Shields kini kembali melontarkan serangan untuk mendorong agar putri Muhammad Ali itu turun gelanggang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Claressa Shields dan Laila Ali sebelumnya sudah terus terlibat dalam debat panas soal "petarung wanita terbaik sepanjang masa". Ide untuk menyelesaikan masalah itu di atas ring kemudian muncul. Tapi, Laila Ali, yang sudah pensiun sejak 2007, terkesan jual mahal dan meminta bayaran tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya memiliki rekor mengesankan. Shields, 25 tahun, 10 kali tak terkalahkan (2 KO) dan kini memegang gelar juara tiga divisi. Ia juga pernah dua kali meraih medali emas olimpiade. Laila Ali, 45 tahun, memiliki catatan 24-0 (21 KO) sebelum pensiun.Petinju Amerika, Claressa Shields. (USA Today)
Senin kemarin, Shields kembali "menyerang" seterunya itu dengan menyebut Ali sebenarnya tak mencitai tinju. "Anda bisa tahu ketika seseorang tidak suka tinju. Dia dapat menggunakan kamera dan berkata, 'tinju adalah cinta pertamanya' yang dia inginkan. Itu hanya mitos," kata dia.
"Jika tinju adalah cinta pertamanya, dia akan tampil untuk pertarungan tinju lainnya. (Ali) akan menghadapi petarung lain. (Dia) tidak akan pensiun pada usia 29 tahun dan mengatakan 'tidak ada wanita yang bisa dia lawan'."
"(Kini) ada wanita yang menantang Laila Ali untuk bertarung dan dia tidak menjawab. Tidak ada yang pernah mempertanyakan warisannya dan apakah dia telah melawan semua orang. Bagi saya, itu gila. Tinju bukan cinta pertamanya. Memasak adalah cinta pertamanya. Itulah yang dia lakukan, itu yang dia sukai, dan itulah yang harus dia lakukan. "
Setelah pensiun, Laila Ali memang menjadi chef dan menekuni bisnis memasak.
Shields, yang berasal dari Flint, Michigan, yakin bisa memukul KO Ali di atas ring. “Saya bermimpi untuk memukul KO dia seperti Ann Wolfe menjatuhkan Vonda Ward pada tahun 2004. Itu adalah KO terbesar dalam tinju wanita. Saya akan berlatih keras untuk menjatuhkan Laila Ali seperti Wolfe meng-KO Ward. "
Laila Ali terakhir kali berada di atas ring adalah 2007. Ketika itu Shields masih seorang remaja berusia 12 tahun. Kini ia sudah menjelma menjadi raja ring tinju wanita.
“Semua pertarungan saya selalu dominan, tidak peduli siapa lawannya. Saya bertarung dengan semua orang. Saya seorang pejuang yang hebat. Saya pejuang wanita terbaik, selamanya. GWOAT (Greatest woman of all time)," kata Shields.Laila Ali. REUTERS/Phil McCarten
Ia berharap Laila Ali mau menunjukkan diri di atas ring bahwa di adalah keturunan Muhammad Ali. "Saya hanya mengatakan apa yang ada di pikiran saya. Saya mengatakannya dan mencoba mendapatkan reaksi dari mereka. Itulah cara Anda memainkan permainan pikiran. Saya belajar itu dari Muhammad Ali yang agung,” kata dia.
Sebelumnya, sempat muncul laporan bahwa Laila Ali mau kembali naik ring melawan Claressa Shields bila mendapatkan bayaran US$ 5 juta (Rp 70,9 miliar). Shields menyebut tuntutan itu tak masuk akal.
BOXING SCENE