Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan penyerang timnas Inggris dan Liverpoool Daniel Sturridge mengaku bahwa ia "merasa sangat hancur" setelah diskors dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola hingga pertengahan Juni 2020.
"Sangat mengecewakan bagi saya untuk mendengar berita bahwa panel banding telah membatalkan putusan panel awal, yang sangat berkualitas," ujar Sturridge di kanal Youtube-nya, 3 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sturridge dituduh telah memberitahu saudaranya dalam grup WhatsApp keluarga untuk bertaruh karena ia bergabung dengan Sevilla dari Liverpool. Namun, transfer itu gagal terwujud dan sang pemain malah pindah ke West Brom sebagai pemain pinjaman pada 2019.
Sturridge kemudian pidah ke klub Turki Trabzonspor, pada awalnya didenda 75.000 poundsterling (sekitar Rp1,34 miliar) dan diskors selama enam pekan pada Juli 2019 karena melanggar aturan perjudian.
Namun, Asosiasi Sepak Bola Inggris FA menganggap hukuman Komisi Regulasi "terlalu ringan" dan memberlakukan larangan yang lebih keras serta menggandakan denda menjadi 150.000 poundsterling (sekitar Rp2,69 miliar).
"Sangat mengecewakan bagi saya, merasa benar-benar hancur tentang hal ini. Musim ini sudah berakhir untuk saya."
Pemain berusia 30 tahun itu menambahkan bahwa proses kasus ini, yang panjang dan berlarut-larut sejak 2018 telah membuatnya sulit berkonsentrasi dalam sepak bola.
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya akan terus berkampanye agar pemain sepak bola profesional bisa berbicara dengan keluarga dan teman dekat secara bebas, tanpa risiko dituntut."
"Perusahaan taruhan dan proses orang untuk bertaruh terkait ke mana pemain akan pindah harus dihentikan. Meskipun panel banding telah mengakui bahwa saya tidak bertaruh, tidak ada orang lain yang bertaruh, saya masih tetap dituntut," kata Daniel Sturridge.
GOAL | ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini