Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Melbourne - Petenis tunggal putra Novak Djokovic lolos ke ke babak final turnamen Grand Slam Australia Terbuka 2016 dengan menaklukkan Roger Federer 6-1, 6-2, 3-6, 6-3 di lapangan Rod Laver Arena, Melbourne, Australia, Kamis 28 Januari 2016. Djokovic diprediksi bisa bertemu dengan Andy Murray, di final, Minggu, 31 Januari 2016.
Andy Murray dari Inggris Raya akan menantang Milos Raonic asal Kanada dalam semifinal yang digelar Jumat sore ini, 29 Januari 2016. Murray, runner-up Australia Terbuka tahun lalu, adalah unggulan kedua. Sedangkan Raonic unggulan ke-13.
Kalau Murray dapat mengatasi Raonic, akan terjadi laga ulangan final Australia Terbuka 2015. Pada final tahun lalu, Djokovic mengalahkan Murray 7-6 (5), 6-7 (4), 6-3, 6-0.
Djokovic, petenis nomor satu putra dunia yang ditempatkan sebagai unggulan pertama, tampil nyaris sempurna menghadapi Federer, peringkat ketiga dunia dan unggulan ketiga.
Kemenangan Djokovic atas Federer ini adalah yang ketiga secara beruntun di final turnamen Grand Slam. Sebelumnya, Djokovic menang atas Federer pada final Grand Slam Wimbledon 2015 dengan skor 7-6 (4), 6-7 (10), 6-4, 6-3 dan pada final Amerika Serikat Terbuka 2015 dengan skor 6-4, 5-7, 6-4, 6-4. Secara keseluruhan, Djokovic unggul dengan kedudukan 23-22 dalam 45 kali pertemuan dengan mantan petenis nomor satu dunia itu.
“Saya bermain luar biasa pada dua set awal,” kata Djokovic dalam wawancara dengan mantan petenis nomor satu dari Amerika, Jim Courier, di tepi lapangan seusai pertandingan. “Sangat penting (bermain luar biasa bagus) melawan Roger, yang menampilkan permainan tingkat tinggi sepanjang turnamen ini. Saya tahu dia pasti bermain agresif melawan saya.”
Djokovic asal Serbia ini juga menyatakan bermain dengan intensitas yang tepat dan mengeksekusi semua pukulan dengan sempurna. “Memimpin pada dua set awal sangat melegakan, tapi saya harus berjuang keras pada set keempat. Yang paling penting, pada akhirnya, keyakinan saya lebih kuat ketimbang keraguan saya,” ujar Djokovic, yang pada tahun lalu memenangi tiga dari empat turnamen Grand Slam dunia (Australia Terbuka, Wimbledon, dan Amerika Serikat Terbuka).
Kemenangan Djokovic di semifinal ini juga membuat rekor pertandingannya sejak Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, September lalu, menjadi 37 kali menang dan 1 kali kalah. Satu-satunya kekalahan itu dialaminya saat melawan Federer pada turnamen akhir tahun Barclay ATP World Tour Finals di London, Inggris, November lalu.
Djokovic telah mengoleksi lima trofi juara Australia Terbuka (2008, 2011, 2012, 2013, 2015), tiga trofi juara Wimbledon (2011, 2014, 2015), dan dua trofi juara Amerika Serikat Terbuka (2011 dan 2015).
Sebaliknya, bagi Federer, kekalahannya kali ini menandai kegagalannya menjuarai kembali Grand Slam sejak gelarnya yang terakhir di Wimbledon pada 2012. Federer, 34 tahun, telah menjuarai turnamen Grand Slam 17 kali, termasuk empat kali di Australia Terbuka (2004, 2006, 2007, 2010).
Federer mengakui bahwa Djokovic bermain sangat bagus selama berkarier di dunia tenis. “Dia bermain sangat baik dan terus memimpin sepanjang kariernya. Sekarang pun kepercayaan dirinya terus naik,” kata Federer.
ATP | AUSOPEN | BBC | AGUS BAHARUDIN | MARTHA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini