Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Motorsport Dunia FIA menyatakan telah mengutuk operasi militer Rusia ke Ukraina. Namun, FIA memutuskan bahwa pembalap asal Rusia dan Belarusia masih dapat berpartisipasi dalam dunia balap Formula 1 sebagai pihak netral di bawah bendera FIA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan tersebut diambil menyusul pertemuan luar biasa dari Dewan Motor Sport Dunia (WMSC) FIA yang membahas krisis Ukraina. Pembalap Rusia dan Belarus diperbolehkan turut serta dalam berbagai kejuaraan, tetapi melarang penggunaan simbol, warna, atau bendera negara dalam seragam, peralatan dan mobil mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertemuan itu juga memastikan pembatalan Grand Prix Rusia tahun ini. Keputusan FIA itu diambil setelah Rusia menginvasi Ukraina yang disebut Rusia sebagai operasi khusus dengan dukungan Belarusia.
"Kami mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan kami bersama mereka yang menderita dampak peristiwa tersebut di Ukraina," kata Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem dalam laman resmi Formula 1 pada Rabu, 2 Maret 2022.
Keputusan Dewan Motor Sport Dunia itu membuat Nikita Mazepin, satu-satunya pebalap Rusia di grid, bisa membalap dalam ajang Formula 1. Pembalap berusia 22 tahun itu sudah membalap dengan bendera netral menyusul sanksi doping yang dijatuhkan kepada Rusia.
Akan tetapi, dia masih menghadapi masa depan yang belum jelas setelah tim Haas mencopot seluruh logo Uralkali, perusahaan pupuk kimia Rusia yang menjadi sponsor utama tim. Urakali dicopot dari mobil VF-22 saat sesi tes pramusim di Barcelona pekan lalu.
Uralkali adalah perusahaan milik ayah Nikita Mazepin, Dmitry Mazepin, pengusaha yang dilaporkan memiliki kedekatan dengan Presiden Vladimir Putin. Nasib kemitraan perusahaan itu dengan tim asal Amerika Serikat tersebut akan diputuskan pekan ini.
Keputusan FIA membuat Daniil Kvyat bernapas lega. Musababnya, mantan pembalap Red Bull dan Toro Rosso / AlphaTauri menilai bahwa mengeluarkan atlet Rusia dari olahraga tersebut adalah solusi yang tidak adil dan bertentangan dengan prinsip utama olahraga, yaitu persatuan dan perdamaian.
Dalam sebuah pidato di pertemuan WMSC, Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem mengatakan, “FIA mengamati perkembangan di Ukraina dengan kesedihan dan keterkejutan dan saya berharap untuk resolusi yang cepat dan damai untuk situasi saat ini."
Sulayem juga menegaskan bahwa tidak ada simbol, warna, bendera nasional Rusia atau Belarusia yang boleh ditampilkan selama balapan, termasuk lagu kebangsaan kedua negara sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kepada Crash, Haas menolak mengomentari situasi Mazepin dan keputusan FIA tersebut.
CRASH | ANTARA