TEMPO.CO, Jakarta - Suporter tim tuan rumah dalam kejuaraan bulu tangkis
Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, begitu kompak. Teriakan "Indonesia bisa" membahana setiap pemain tuan rumah tampil.
Kekompakan ini berkat adanya panglima, yang memandu dukungan dari para suporter. Dia adalah Hariyanto, yang tidak asing bagi para penonton kejuaraan bulu tangkis di internasional yang berlangsung di Istora Senayan.
Penampilannya eksentrik dengan aksesoris didominasi warna merah putih. Pada pagelaran Indonesia Masters 2020, pria asal Surabaya ini telah memimpin dukungan untuk pemain tuan rumah sejak babak kualifikasi tanggal 14 Januari 2020.
Peralatan seperti terompet dan sebuah bendera merah putih ukuran 50x100 sentimeter menjadi peraga untuk memandu penonton dalam memberi semangat ke pemain Indonesia.
Pria berusia 54 tahun menasbihkan diri sebagai motivator utama atau jenderal lapangan dari arah tribun penonton. Peran yang mirip capo atau dirigen bagi suporter sepak bola.
Hariyanto mengatakan telah menjadi pecinta bulu tangkis sejak 40 tahun silam. Pengalaman menonton turnamen bulu tangkis mendorongnya memimpin suporter secara sukarela.
“Kalau keluarga saya mendukung, istri dan enam anak juga selalu mendukung,” kata Yanto sapaan akrab Hariyanto,di Istora Senayan, Jumat, 17 Januari 2020.
Kemampuan Yanto memotivasi pemain bisa terlihat ketika pertandingan babak kedua antara tunggal putra Jonatan Christie melawan pemain Taiwan Wang Tzu Wei. Daya magis Istora Senayan seolah terlihat dalam laga itu.
Tarian gelombang dari penonton dengan mengangkat tangan secara berputar dari tribun sisi selatan berputar berulang membuat Ang Tzui Wei kehilangan konsentrasi. Jojo panggilan akrab Jonatan Christie mengatakan lawannya tertekan karena suara penonton.
Namun Yanto, yang mengidolakan pasangan ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja, juga kadang mengalami kegagalan dalam membangkitkan semangat pemain untuk meraih kemenangan.
Hal itu terlihat ketika Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti takluk dari pasangan Perancis Thom Gicquel/Delphine Delrue di babak 8 besar dengan skor 19-21, 21-14, 18-21. Yanto hanya mampu terdiam dan duduk di bangku tribun selatan dengan menatap papan skor seolah tidak percaya dengan hasil akhir.
Selain memberikan dukungan di kejuaraan yang digelar di Indonesia, Yanto juga sering mendukung pebulu tangkis Indonesia yang berlaga di luar negeri. “Malaysia Masters kemarin saya pergi juga, biaya sendiri, paling idola
Hendra / Ahsan, mereka sudah berumur dan peningkatannya luar biasa,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini